BERITA CHINA
China Melawan! Tolak Permintaan WHO Selidiki Ulang Asal Usul Covid-19, Ada Apa?
China dengan tegas menolak rencana penyelidikan lanjutan asal usul Covid-19 yang diserukan badan kesehatan dunia atau WHO termasuk soal pemberian data
TRIBUNBATAM.id - Negara pimpinan Xi Jinping dengan tegas menolak rencana penyelidikan lanjutan asal usul Covid-19 yang diserukan badan kesehatan dunia atau WHO.
Banyak negara masih penasaran dan menduga Covid-19 berasal dari China, yang terkait teori kebocoran laboratorium di Wuhan.
Kasus Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan, China pada 2019 dan menyebar ke seluruh dunia yang hingga sekarang belum ditemukan obatnya.
China dituduh publik banyak negara, terutama Barat bertanggung jawab atas kerusakan global akibat pandemi corona.
Pada Kamis (12/8/2021), WHO mendesak China membagikan data mentah dari kasus Covid-19 paling awal, untuk memulai kembali penyelidikan tentang asal-usul penyakit tersebut.
Baca juga: Tipu-tipu Media Pemerintah China? Pakai Ilmuwan Fiktif Lawan Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan
Sayangnya China merespons dengan mengatakan, penyelidikan awal sudah cukup dan permintaan terkait data kasus awal untuk data lebih lanjut memiliki muatan politik, bukan keperluan ilmiah.

"Kami menentang penelusuran politik dan mengabaikan laporan bersama yang dikeluarkan setelah kunjungan tim ahli WHO ke Wuhan pada Januari.
Kami mendukung penelusuran ilmiah," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu, seperti dikutip Channel News Asia.
Menurut laporan penelitian sementara oleh tim WHO pada Januari lalu, virus dikatakan menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara.
Sementara spekulasi yang menyebutkan virus muncul dari kebocoran laboratorium disebut sangat tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Covid-19 Balik ke Wuhan, Muncul dengan Varian Lebih Mematikan
Belakangan, kembali muncul seruan untuk meneliti kembali laboratorium virologi Wuhan yang diduga merupakan tempat asal virus corona.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang paling vokal untuk melakukan penyelidikan lanjutan di lokasi tersebut.
Bagi China, hipotesis sementara dari penelitian pada Januari sudah cukup untuk dijadikan acuan dalam penyelidikan lebih lanjut di masa mendatang.
Dikutip dari Kontan, China menilai rencana penelitian ulang dinilai memiliki muatan politik yang kuat.
"Kesimpulan dan rekomendasi laporan bersama WHO dan China diakui oleh komunitas internasional dan komunitas ilmiah," kata Ma Zhaoxu menegaskan.
Baca juga: Virus Corona Muncul Lagi di Wuhan, Warga Panic Buying Serbu Supermarket
Baca juga: Virus Covid-19 Varian Delta Hantui Wuhan, 12 Juta Warga Jalani Tes
Baca juga: Virus Corona Pulang ke China, Media Pemerintah Sebut Wabah Covid-19 Terparah Sejak Muncul di Wuhan
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)