HUMAN INTEREST

Kisah Widodo, Penjual Rujak di Tanjungpinang Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19

Widodo, penjual rujak di Tanjungpinang menyebut omzetnya menurun saat pandemi covid. Untuk mendapat Rp 100 ribu saja susah

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Muhammad Ilham
Widodo, penjual rujak buah yang terdampak Covid-19. Foto diambil di lapak jualannya, Jalan DI. Panjaitan, depan Kantor Pos Bintan Centre Tanjungpinang, Sabtu (21/8/2021) 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Mengenakan kemeja kotak-kotak, topi dan masker, Widodo tampak sibuk meracik bumbu bagi penikmat rujak buah.

Pria asal Pulau Jawa itu, sehari-hari bekerja sebagai penjual rujak di Jalan DI. Panjaitan, persis di depan Kantor Pos Bintan Centre Tanjungpinang.

Ayah satu anak ini telah lama melakoni pekerjaan sebagai penjual rujak.

"Sudah lama bang, sejak 2011 saya sudah jualan rujak," kata Widodo kepada Tribunbatam.id, di Lapak jualannya, Sabtu (21/8/2021).

Sambil melayani pembeli, Widodo bercerita omzet jualannya turun drastis dan bahkan melebihi setengah dari pada biasanya saat pandemi covid-19.

Baca juga: Kisah Syakur, Penjual Sate di Natuna Bertahan di Masa Pandemi Meski Sepi Pembeli

Baca juga: Kisah Bripka Andika, Anggota Brimob Polda Kepri Dua Kali Jadi Pasukan Perdamaian PBB

"Kalau sebelum covid penghasilan saya dari jualan rujak ini lumayanlah bang. Kalau sekarang jauh menurun, bahkan setengah dari biasanya tak dapat.

Sekarang untuk dapat Rp 100 ribu saja susah," ujarnya.

Meskipun demikian, ia tetap bersyukur dengan rezeki yang diterima.

"Meski pun sedikit, tapi Alhamdulillah bang dapur di rumah masih mengepul dan anak saya masih bisa lanjut sekolah," tuturnya.

Diketahui, Widodo memiliki seorang anak yang saat ini sedang duduk di bangku kelas 6 SD di Tanjungpinang.

Sejak diberlakukannya proses belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), Widodo mengaku ia sangat terbantu.

Pasalnya, ia tidak perlu memikirkan uang jajan anaknya.

"Selama anak belajar daring, pengeluaran saya juga ikut berkurang," sebutnya.

Kini proses belajar mengajar di Kota Gurindam untuk tingkat TK, Paud, SD dan SMP sudah mulai dilakukan secara tatap muka.

Menanggapi hal itu, Widodo yang juga selaku orang tua peserta didik mengaku cukup khawatir dengan diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka atau PTM.

"Dengan belajar tatap muka di sekolah, tentunya saya sebagai orang tua juga khawatir. Soalnya kan masih pandemi, orang-orang yang positif Covid juga masih banyak," jelasnya.

Terakhir, Widodo berharap agar pandemi Covid-19 cepat berlalu agar perekonomian masyarakat segera bangkit.

(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Human Interest Story

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved