Suka Duka Relawan Covid-19 di Natuna, Agung: Orang Pikir Kami Dapat Banyak Duit
Mereka baru saja rampung memakamkan jenazah pasien Covid-19 di Pemakaman Umum Taman Bahagia, Air Lakon Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Di sisi lain, kedua relawan ini mengaku kerap merasa sedih akan tudingan dari sejumlah orang. Tak jarang mereka dituding mendapatkan anggaran khusus untuk pemakaman Covid-19.
Agung yang sehari-hari bekerja sebagai PNS pun angkat suara. Dia menegaskan jika sejak dirinya bergabung sebagai relawan Covid-19, tak ada sepeserpun uang yang dia terima.
Segalanya dia lakukan dengan ikhlas dan rela untuk membantu jenazah bisa dimakamkan dengan benar dan layak.
"Sering ada yang menuduh seperti itu, katanya kami besar dapat duit Covid, ya aku kadang cuma senyumin aja. Nyatanya sampai sekarang lillahitaala, belum pernah menerima sepeserpun," tutur Agung.
Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 6 September 2021, Ini Syarat Naik Pesawat dan Kapal

Hal itu juga dibenarkan oleh Ravi. Bahkan Ravi kerap menjawab tuduhan seperti itu dengan mengajak langsung orang- orang untuk turun menjadi relawan covid-19.
"Saya sering ajak, ayoklah gabung jadi relawan, masih ada lowongan. Biar mereka tahu seperti apa kondisi kami relawan ini yang sebenarnya," timpal Ravi.
Sebagai relawan tak jarang mereka harus turun tengah malam atau dinihari untuk mengurus pemulasaran jenazah pasen covid.
Mereka bertugas menggotong jenazah dari kamar isolasi, membawanya ke kamar mayat, memandikan, mengkafani, hingga melaksanakan sholat jenazah.
Tugas final mereka adalah mengantar jenazah hingga ke peristirahatan terakhirnya. Mereka mengangkut peti berisi jenazah itu ke pemakaman hingga selesai.
"Berat memang, tapi niatkan semua karena ibadah dan kemanusiaan, insha Allah, semua akan terasa ringan," kata Ravi.
Baca juga: 5 Protokol Kesehatan Wajib saat Isolasi Mandiri agar Tidak Menulari Orang Lain

"Saya hanya ingin, kerja yang saya lakukan sekarang , kelak akan dibalas Allah dan orang lain, semoga nanti saya juga mendapatkan balasan atas keiklasan yang saat ini kami laksanakan," imbuh Agung.
Sehari-hari bergulat dengan jenazah Covid-19 membuat mereka tak luput dari rasa cemas. Keduanya mengaku takut tertular, bahkan membawa pulang virus untuk keluarga mereka.
Namun, niat mereka lebih besar dari rasa cemas itu. Mereka sebisa mungkin mengantisipasi penularan virus dengan tetap menjaga protokol kesehatan saat pulang ke rumah.
"Makanya kalau pulang saya kadang lewat pintu belakang, langsung lepas pakaian, mencuci pakaian dan mandi, sebelum berkumpul dengan keluarga," tutp Ravi dan Agung kompak. (TRIBUNBATAM.id/Thomas Tonek Thomlimah Limahekin)