Perahu Diduga Cagar Budaya Ditemukan di Lingga, Arkeolog Sumatera Utara Lakukan Penelitian
Arkeolog Sumatera Utara, Stanov Purnawibowo mengatakan, perahu diduga cagar budaya di Lingga itu memiliki usia tidak terlalu tua
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Sebuah perahu yang terbenam di Pantai Pulau Sebangka, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri menjadi sorotan.
Itu setelah perahu yang disebut 'Jelo' oleh masyarakat setempat itu diduga sebagai cagar budaya.
Pasalnya bentuk perahu yang ditemukan warga itu berbeda dari kebanyakan perahu yang ada saat ini.
Perahu yang memiliki panjang 12,55 meter dan lebar kurang lebih 1 meter itu pun bisa dibilang sudah tidak pernah ditemukan lagi sekarang ini.
Bentuk perahu yang diduga cagar budaya ini seperti jongkong, hanya saja ukurannya lebih panjang.
Baca juga: Disbudpar Batam Fokus Urus Cagar Budaya, Kirim Perwakilan Ikut Sertifikasi
Baca juga: Batam segera Punya Tim Ahli Cagar Budaya, 7 Orang Ikut Sertifikasi, Ini Tujuan Dibentuknya
Atas temuan warga itu, Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinas Kebudayaan Lingga baru-baru ini mengevakuasi perahu tersebut.
Pemindahan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) itu dilakukan oleh tim Dinas Kebudayaan bersama Arkeolog Sumatera Utara dan masyarakat setempat, pada Kamis (26/8/2021) lalu.
Perahu yang terbenam itu saat ini masih diteliti oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara.
Kepala Dinas Kebudayaan Lingga, melalui staf Lazuardy mengatakan, pihaknya belum bisa menduga secara pasti berapa lama perahu tersebut tertimbun di dalam pasir pantai.
Ia mengatakan, dari informasi yang beredar, masyarakat menemukan perahu tersebut sekitar tahun 2007 atau 2010 lalu.

Namun baru pada tahun 2020 Dinas Kebudayaan mendapatkan laporan resmi dari masyarakat.
Pihaknya turun langsung dan melakukan survei atas laporan perahu diduga cagar budaya tersebut.
Pria yang dikenal dengan pecinta Sejarah ini pun belum bisa memastikan darimana perahu itu berasal.
Di lapangan pun, masyarakat masih sebatas menduga-duga. Ada yang mengaitkannya dengan peninggalan kerajaan Lingga, yakni Sultan Mahmud Ri'ayat Syah.
"Tapi itu hanya kata-kata dari masyarakat yang mengkait-kaitkan, kita belum memastikan," kata Lazuardy kepada TribunBatam.id, Rabu (1/9/2021).