3 Tips Jitu Ahli untuk Pencari Kerja di Masa Pandemi
Membangun jaringan dengan orang-orang baru dan tidak perputus asa adalah poin penting yang disampaikan para ahli bagi pencari kerja di masa pandemi
TRIBUNBATAM.id - Membangun banyak jaringan dengan orang-orang baru dan tidak perputus asa, adalah poin terpenting yang disampaikan para ahli bagi pencari kerja di masa pandemi.
Manager SDM perusahaan biasanya cendrung memilih orang-orang yang tak melulu berfokus mencari pekerjaan.
Lebih dari itu, kandidat yang walau dalam kualifikasi ia tak masuk daftar, mungkin saja bisa diterima karena ada hal spesial yang menonjol saat sesi wawancara terjadi.
Setidaknya ada 3 tips yang diberikan oleh para ahli jika seseorang sedang mencari pekerjaan di masa pandemi.
Apa saja itu, berikut ulasannya yang dirangkum TRIBUNBATAM.id:
1. Tidak berputus asa
Jackie Mitchell, pendiri Jackie Mitchell Career Consulting, lebih terbuka dalam menyarankan seseorang ketika mencari pekerjaan baru.
"Kita tidak boleh putus asa dalam mengejar apa yang kita inginkan," tegas Mitchell.
"Manajer perekrutan dapat menyadari hal itu dari jauh, dan itu merugikan kita."
Mitchell menganjurkan kita untuk mengubah proses dalam mencari kerja.
Baca juga: Pasca Lebaran, Perantau Mulai Urus Kartu Kuning untuk Cari Kerja di Batam
Baca juga: Kisah Perantau Cari Kerja di Batam hingga Pilih Balik ke Medan, Mungkin Saya Tak ke Batam Lagi
"Posisikan diri kita sebagai problem solver dan orang yang mampu memberi solusi, daripada sekadar pencari kerja."
Mitchell menyebut, perbedaan antara menjadi pencari kerja dan pemecah masalah terkesan sangat tipis, namun nyatanya tidak demikian.
Sebab, kata dia, seorang pencari kerja menjalani proses wawancara hanya untuk mengisi lowongan yang tersedia.
Sementara pemecah masalah berusaha mencari tahu apakah keterampilan mereka selaras dengan masalah yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

"Ini dinamika yang berbeda.
Dalam wawancara, ketika kita memposisikan diri sebagai pemecah masalah, maka wawancara itu lebih seperti percakapan," ungkap dia.
Alexi Robichaux, CEO dan co-founder platform pelatihan profesional BetterUp menambahkan, kita harus berfokus pada tugas yang memiliki tujuan.
"Manajer mencari orang-orang yang misi pribadinya sejalan dengan misi perusahaan," kata dia.
"Jika misi kita selaras dengan misi perusahaan, hal ini dapat menguntungkan kita di tengah banyaknya kandidat lain yang memenuhi syarat," tambah Robichaux.
2. Membuang persepsi lama
Kita dapat memertimbangkan cara baru dalam membuat jaringan, melamar kerja, dan mengikuti proses wawancara.
Demikian pandangan Akhila Satish, CEO program pelatihan kepemimpinan berlabel Meseekna.
"Dunia sudah berubah, dan semua paradigma yang kita ketahui tentang proses perekrutan sudah berganti," kata Satish kepada CNBC Make It.
"Daripada membiarkan perubahan itu membebani kita, manfaatkan perubahan untuk keuntungan kita."
Misalnya, saat ini semakin banyak perusahaan yang menerapkan kerja jarak jauh (remote work), dan mencari karyawan dengan latar belakang yang unik.
Baca juga: Kisah Pasutri dan Bayi Mereka Tinggal di Gerobak Sampah, Suami Susah Cari Kerja Diusur dari Indekos
Kita dapat melamar posisi yang sebelumnya mungkin mustahil untuk dicoba, karena latar belakang pendidikan yang tidak sesuai atau alasan lain.
Sarah Sheehan, co-founder aplikasi pelatihan karier Bravely merekomendasikan wanita dan kelompok orang tertentu untuk tidak meremehkan kualifikasi atau riwayat pekerjaan mereka.
Penelitian menunjukkan, wanita cenderung tidak melamar pekerjaan jika mereka tidak merasa 100 persen memenuhi syarat untuk posisi tersebut.
Sebaliknya, pria memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melamar posisi tertentu kendati mereka tidak memenuhi syarat.
"Biasanya individu paling sukses yang kita rekrut adalah individu yang tidak melakukan persis seperti apa yang kita minta kepada mereka."
"Keterampilan bisa dialihkan dan mungkin lebih cocok untuk pekerjaan itu daripada seseorang yang melakukan pekerjaan itu secara langsung," tambah Sheehan.

Jadi, buatlah beberapa resume berbeda untuk berbagai industri atau jenis peran yang kita lamar.
Kita dapat menjelaskan keterampilan yang sudah kita latih dari pekerjaan kita sebelumnya, dan bagaimana keterampilan tersebut bisa digunakan saat kita bekerja di tempat yang baru.
3. Mengubah cara mencari kerja
Cobalah membuat daftar berisi nama-nama perusahaan tempat kita ingin bekerja, ketimbang mencari peluang baru berdasarkan posisi yang ditawarkan.
Tanyakan kepada diri sendiri, pekerjaan di bidang apa yang membuat kita tertarik?
Atau, perusahaan mana yang dikenal sebagai tempat yang cocok untuk berkembang dalam karier kita?
Pelatih karier di Randstad RiseSmart, Wendy Braitman merekomendasikan untuk mengecek akun LinkedIn guna melihat apakah kita memiliki kontak berkelanjutan dengan perusahaan tertentu atau tidak.
Baca juga: Sulit Cari Kerja Saat Lockdown, Ratusan Ribu Warga Aceh di Malaysia Minta Dipulangkan Jokowi
Lalu, cari tahu juga apakah perusahaan bersedia menjawab pertanyaan mengenai tugas yang dikerjakan, atau pengalaman orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut.
Kita bertujuan untuk membangun hubungan dengan perusahaan yang kita tuju dan memahami alasan orang senang bekerja di tempat itu.
"Meskipun belum ada lowongan yang tersedia saat ini," kata Braitman.
Dengan membangun hubungan seperti ini, tidak menutup kemungkinan kita akan dihubungi oleh manajer atau bagian perekrutan di perusahaan tersebut apabila ada lowongan.

Lagi pula, banyak perusahaan, lanjut Braitman, sering membuka lowongan secara internal sebelum mengunggah lowongan ke publik.
Maka dari itu, jika kita memiliki koneksi dengan orang dalam perusahaan, kita lebih mungkin dihubungi oleh perusahaan itu terlebih dahulu.
Terakhir, dikutip dari Kompas.com, kita pun harus mencari jaringan baru setiap pekannya.
"Saya percaya bahwa bukan hanya siapa yang kita kenal, tetapi juga siapa yang bisa kita kenal.
Kemudian bangun jaringan itu, satu orang dalam satu waktu," cetus Braitman.
Baca juga: Perantau Asal Medan Terimbas PPKM Batam, Sarapan Fahmi Terpaksa Disisa Buat Siang Hari
Baca juga: Kisah Perantau Sahrial Si Tukang Reparasi Jam Bertahan Hidup saat Pandemi Corona
Baca juga: KISAH Sukses Perantau di Batam Lewat Batik, Indra Sugiyono Serukan Produk Dalam Negeri
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)