Kasus Malaria di Anambas Lebih Tinggi Dibanding DBD Tahun Lalu

Kepala UPT Puskesmas Tarempa di Anambas Januardi menyebut, dibanding kasus DBD, tahun lalu kasus malaria di wilayah kerjanya lebih tinggi di urutan 1

Editor: Dewi Haryati
Alodokter
Kasus Malaria di Anambas Lebih Tinggi Dibanding DBD Tahun Lalu. Foto Ilustrasi penyakit malaria yang disebabkan nyamuk anopheles. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja UPT Puskesmas Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2021 tercatat masih nol kasus.

Hingga kini pihak puskesmas belum menerima pasien dengan keluhan penyakit DBD.

“Kalau saat ini belum ada, tapi biasanya tim DBD akan lapor ke kami," ujar Kepala UPT Puskesmas Tarempa, Januardi, pada Jumat (17/9/2021).

Ia meyakinkan, jika ada pasien yang datang ke puskesmas dengan keluhan kasus DBD, pihaknya akan melayani sesuai protokol kesehatan.

Apabila kondisi pasien tidak memungkinkan, Puskesmas akan segera merujuk pasien ke RSUD Tarempa.

Sementara itu untuk penanganan DBD di Anambas, seperti pemberian bubuk Abate dikatakan Januardi dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

Baca juga: Seorang Balita di Karimun Meninggal Akibat DBD, hingga Juni sudah 165 Kasus

Baca juga: Kasus DBD di Lingga, 15 Warga Terjangkit Demam Berdarah Dengue hingga September 2021

“Tergantung dari pihak Dinkes kasih ke kami berapa. Nanti petugas kami yang akan langsung sebarkan ke masyarakat. Di tahun 2020 ada tapi jumlahnya tidak signifikan,” kata Januardi.

Sementara itu mengacu pada data tahun lalu, Januardi menyebut kasus DBD lebih sedikit dibandingkan Malaria pada 2020.

Penyakit Malaria diketahui menempati urutan paling tinggi kala itu.

Dari data yang diperoleh, sebelumnya kasus malaria di tahun 2020 terdapat 109 kasus, sedangkan kasus DBD hanya 7 orang saja di tahun 2020.

Sementara itu, Niar seorang warga di Jalan Raden Saleh menyebut, sejauh ini jarang terjadi kasus DBD di lingkungan tempat tinggalnya.

Ia bahkan belum pernah mendengar ada korban meninggal akibat kasus DBD di tempat tinggalnya.

“Jarang ya saya dengar, bahkan di tempat kami masih aman-aman saja, kebersihan lingkungan juga terjaga.

Tak ada tempat yang airnya tergenang, apalagi setiap seminggu sekali di sini sering dilakukan pembersihan juga oleh Kelurahan,” kata Niar selaku Ketua RT Raden Saleh.

Tak cuma itu, ia aktif mengajak warga sekitar setiap Sabtu untuk melakukan gotong royong bersama.

(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Anambas

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved