KESEHATAN
Waspada, Kurang Tidur Bisa Memicu Serangan Jantung, Ini Gejala dan Faktor Penyebab Lainnya
Serangan jantung bisa datang tak terduga saat seseorang sedang melakukan rutinitas sehari-hari. Apa saja gejala dan penyebab serangan jantung.
TRIBUNBATAM.id – Serangan jantung patut diwaspadai karena bisa membahayakan nyawa.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung.
Kondisi ini berdampak pada terganggunya fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Perlu diketahui, ada pemicu serangan jantung tak terduga saat seseorang sedang melakukan rutinitas sehari-hari.
Kondisi ini sangat membahayakan nyawa, karena menyangkut alat vital manusia yang sangat penting.
Baca juga: 7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya bagi Kesehatan, Meningkatkan Imun hingga Bikin Jantung Sehat
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bisa Menjaga Kesehatan dan Fungsi Otak
Seseorang yang mengalami serangan jantung akan menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- Nyeri di bagian dada, tulang rusuk bagian bawah, dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung
- Pusing, mual, dan muntah
- Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati
- Lemas
- Keringat berlebih
- Sesak napas
- Detak jantung lebih cepat atau berdebar
- Perut kembung
Gejala tersebut dapat berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang meski sudah minum obat pereda nyeri biasa. Gejala yang muncul pun bisa bersifat ringan hingga berat.
Untuk itu, kita perlu mengetahui apa saja faktor yang bisa menjadi penyebab serangan jantung.
Melansir dari WebMD, berikut beberapa faktor pemicu serangan jantung tak terduga yang sering tidak disadari.
Baca juga: 7 Gerakan Olahraga untuk Mengecilkan Perut Buncit yang Bisa Dilakukan di Rumah
Baca juga: Jangan Konsumsi Makanan Ini Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Jika Abai Antibodi Tidak Optimal
1. Kurang tidur
Ternyata, kurang tidur juga berkontribusi pada munculnya serangan jantung tak terduga, terlebih jika tidak memiliki kualitas tidur yang teratur.
Orang yang biasanya tidur kurang dari 6 jam semalam dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang tidur 6 hingga 8 jam.
Memang penyebab satu ini belum diyakini persisi, namun kehilangan waktu tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan peradangan yang tidak baik bagi jantung.
2. Emosi yang kuat (negatif atau positif)
Emosi wajar terjadi pada manusia, akan tetapi emosi yang kuat dan berlebihan pada penderita penyakit jantung bisa menjadi pemicu serangan jantung.
Kemarahan, kesedihan, dan stres diketahui sebagai pemicu masalah jantung, tetapi peristiwa yang menyenangkan terkadang dapat menyebabkan serangan jantung juga.
3. Bangun tidur di pagi hari
Serangan jantung ternyata lebih sering terjadi di pagi hari.
Otak akan membanjiri tubuh dengan hormon untuk membantu seseorang bangun, dan itu memberi tekanan ekstra pada jantung.
Seseorang mungkin mengalami dehidrasi setelah tidur panjang, yang dapat membuat jantung bekerja lebih keras juga.
Baca juga: Makanan Pendongkrak Imun Tubuh di Masa Pandemi Ala dr Zaidul Akbar, Apa Saja?
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Enak tapi Bisa Ubah Warna Gigi
4. Pilek atau flu
Ketika sistem kekebalan tubuh melawan virus, itu dapat menyebabkan peradangan yang dapat merusak jantung dan arteri tubuh.
Orang dengan infeksi pernapasan dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung.
Tetapi, tingkat risiko akan kembali normal setelah mereka bebas dari infeksi beberapa minggu.
5. Polusi udara dan knalpot mobil
Serangan jantung lebih sering terjadi ketika tingkat polusi udara tinggi.
Orang yang menghirup udara kotor secara teratur lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri dan penyakit jantung.
Mengalami kemacetan di lalu lintas mungkin sangat berbahaya, karena dapat menggabungkan asap mobil dengan kemarahan atau frustrasi.
6. Makanan besar dan berat
Ketika seseorang makan makanan dalam jumlah besar dalam sekali duduk, itu mengarah ke tingkat hormon stres norepinefrin yang lebih tinggi dalam tubuh.
Itu dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, bahkan dapat memicu serangan jantung pada beberapa orang.
Makanan yang sangat berlemak juga dapat menyebabkan lonjakan tiba-tiba dan itu juga dapat merusak beberapa pembuluh darah untuk sementara.
Baca juga: Tidak Perlu ke Salon, Begini Cara Meluruskan Rambut Keriting dengan Bahan Alami
7. Aktivitas fisik yang tiba-tiba atau intens
Menjadi bugar akan melindungi jantung dalam jangka panjang, tetapi melakukan terlalu banyak dan tiba-tiba melakukan olahraga intensitas berat bisa berbahaya.
Sekitar 6% serangan jantung dipicu oleh upaya fisik yang ekstrem, sehingga jika mengalami stres atau marah jangan dialihkan ke olahraga yang berlebihan karena dapat memicu serangan jantung.
Itulah beberapa faktor pemicu serangan jantung yang perlu kita ketahui.
Bagikan informasi ini pada orang-orang terdekat ya, agar kita bisa sama-sama waspada dengan pemicu serangan jantung ini. (*)