Fenomena Resign Kerja di Amerika, Perusahaan Pontang-panting Cari Karyawan, Ini Penyebabnya
Lebih dari 40 persen karyawan di Negeri Paman Sam, AS akan mencari pekerjaan baru, alias berhenti jika diminta kembali bekerja di kantor penuh waktu
Kepala Ekonom di RSM, Joe Brusuelas menuturkan, momen ini bisa menjadi zaman keemasan bagi pekerja.
Banyak pekerja yang menyadari bahwa mereka punya daya tawar tinggi.
Daya tawar itu berasal dari kesediaan untuk berhenti dari pekerjaan yang tidak mereka sukai dan mencari pekerjaan baru.
Pergeseran ini tidak hanya berpusat pada ekonomi sederhana, tetapi penilaian ulang yang lebih luas seputar kualitas hidup dan tujuan.
"Pekerja sekarang yakin bahwa dia memiliki kekuatan tawar dan dapat memeroleh upah yang wajar.
Mereka sadar memiliki pengaruh terhadap bentuk kondisi kerja," kata Brusuelas dikutip dari Kompas.
Dalam jangka panjang, kata Brusuelas, transformasi tenaga kerja seperti ini akan menjadi hal yang positif.
Hal ini memungkinkan lebih banyak orang menemukan kepuasan dalam karier.
Baca juga: Daftar 7 BUMN Mau Dibubarkan Pemerintah, Selalu Rugi, Karyawan Istaka Karya Protes Istilah
Baca juga: Lion Air Group Rumahkan 8.000 Karyawan Akibat Pandemi Covid-19
Di sisi lain, ada kemungkinan para pekerja mendapatkan upah layak dan berkontribusi pada ekonomi yang lebih luas, juga mengurangi kesenjangan yang mengkhawatirkan antara kaya dan miskin.
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)