BATAM TERKINI
Jalan Brigjen Katamso Simpang Fanindo Batam Tak Ada Traffic Light, Rawan Kecelakaan
Jalan Brigjen Katamso Simpang Fanindo yang tak ada traffic light terbilang ironi dengan kondisi jalan yang baru siap dilebarkan.
Hoge menerima hak paten untuk sistem tersebut pada 1918, setelah mengajukan permohonan pada 1913.
Sinyal lalu lintas Hoge menggunakan kata-kata “Stop” dan “Move” bercahaya yang dipasang pada masing-masing penjuru persimpangan.
Sistem ini menggunakan kabel sehingga polisi dan departemen pemadam kebakaran bisa menyesuaikan irama lampu jika dalam kasus darurat.
Sementara itu, William Ghiglieri dari San Fransisco mematenkan sinyal lalu lintas otomatis pertama yang menggunakan cahaya merah dan hijau pada 1917.
Rancangan Ghiglieri memiliki opsi untuk dioperasikan secara manual atau otomatis.
Kemudian pada 1920, William Potts, seorang polisi Detroit, mengembangkan beberapa sistem lampu lalu lintas otomatis, termasuk sinyal tiga warna pertama, yang menambahkan lampu kuning sebagai tanda untuk “hati-hati”.
Sinyal untuk pejalan kali pertama kali digabungkan dengan lampu lintas pada tahun 1930-an.
John S Allen, penemu Amerika, mengajukan hak paten atas sinyal lalu lintas untuk pejalan kaki.
Alen merancang sinyal pejalan kaki yang dipasang di bibir trotoar .
MASA Depan Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas terus mengalami peningkatan.
Baca juga: LAPOR PAK WALI KOTA, Lampu Lalu Lintas di Simpang Tobing Tak Berfungsi, Rawan Terjadi Kecelakaan
Baca juga: Traffic Light Mati, Lalulintas Semerawut di Simpang Tugu Adipura Tanjungpinang
Banyak lampu lalu lintas “cerdas” yang dapat memonitor situasi lalu lintas secara real-time, termasuk arah, volume dan kepadatan, serta mengutamakan sistem transportasi umum.
Di masa depan, seiring perkembangan teknologi yang menghadirkan mobil swakemudi, banyak perbaikan dan improvisasi pada sinyal lalu lintas dengan mempertimbangkan teknologi baru yang bakal muncul.
Para peneliti di MIT Senseable City Lab mempublikasikan sebuah penelitian di jurnal PloS ONE tahun ini, berupa skenario yang menganggap bahwa lampu lalu lintas tidak ada.
Potensi di masa depan, semua mobil otomatis bakal berkomunikasi dengan sesamanya di persimpangan.
Konsepnya, alih-alih berhenti, mobil-mobil swakemudi itu justru secara otomatis mengatur kecepatannya untuk melewati persimpangan dan mengatur jarak aman dengan kendaraan lainnya.
Sistem ini fleksibel dan dapat dirancang untuk memperhitungkan pejalan kaki dan pesepeda.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam