HUMAN INTEREST

Alhamdulillah, Berkat Gojek Saya Bisa Bayar Kuliah dan Uang Kos Anak Selama Pandemi Covid-19

“Alhamdulillah, Gojek sangat membantu apalagi saat pandemi khususnya PPKM kemarin,” ujar Muslickhin membatin.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin
DUDUK SENDIRI - Dirver Gojek Muslickhin duduk di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Jumat (1/10/2021) tengah malam. 

"Makanya saya jarang pulang makan malam di rumah. Saya makan di luar. Kadang orang beri saya makan. Mungkin mereka lihat saya sudah tua," ucap Muslickhin sambil tersenyum.

Yah, Muslickhin termasuk driver tertua Gojek di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Tubuhnya agak kurus karena termakan usia. Kepala bagian depan sampai daerah ubun-ubun sudah banyak gundul. Kumisnya sudah mulai memutih pula.

DUDUK BERSAMA - Dirver Gojek Muslickhin duduk di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Jumat (1/10/2021) tengah malam.
DUDUK SENDIRI - Dirver Gojek Muslickhin duduk sendiri di pojok ‘Waroeng Nabilla’, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Semua giginya pun nyaris amblas. Hanya tersisa tiga gigi seri yang masih tercagak di rahang atas sebelah kiri. Barisan gigi yang tidak sempurna ini baru terlihat ketika dia tertawa lebar.

Tidak hanya tua dari segi usia, Muslickhin juga tergolong anggota pertama sejak Gojek mulai dibuka di kota industri ini pada 14 September 2016 silam. Karena statusnya itu, sesama driver Gojek selalu memanggilnya 'Pa De'.

Selang 1,5 bulan setelah Gojek hadir, Muslickhin langsung didaftarkan oleh rekannya. Waktu itu dia baru saja diputus hubungan kerja oleh perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.

Sejak saat itu, dia selalu setia menekuni pekerjaan tersebut. Dia memang dengan sadar tidak mau menjadikan driver Gojek hanya sekadar pekerjaan sampingan.

"Mati atau hidup saya tetap di Gojek. Karena tidak ada lagi pekerjaan yang menjanjikan di usia saya ini," ujar Muslickhin.

Usia yang tidak muda lagi awalnya memang membuat Muslickhin agak kesulitan mengakrabi android. Dia cukup kesusahan belajar bagaimana mengoperasikan aplikasi Gojek dengan segala fitur di dalamnya.

Dia sempat mengikuti pelatihan sebanyak dua kali dari Gojek. Namun, hasilnya justru nihil; dia malah masih juga tidak memahami apa-apa soal aplikasi yang mengandalkan kerja digital ini.

"Akhirnya saya putuskan belajar sendiri. Eh, malah gampang saja. Praktik langsung justru lebih mudah," ucap Muslickhin sambil tertawa lebar.

Kini Muslickhin sudah dapat menikmati usaha kerasnya tersebut. Dia sudah lihai mengoperasikan android dan setia menekuni pekerjaannya sebagai seorang driver Gojek.

TUNJUK PLAKAT - Nelly pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, menunjuk plakat penganugerahan Gojek kepadanya pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.
TUNJUK PLAKAT - Pemilik ‘Waroeng Nabilla’ Nelly menunjuk plakat penganugerahan Gojek di warung miliknya, Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, Provinsi Kepri pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.(TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Dari hasil pekerjaan tersebut, dia sudah menyekolahkan ketiga anaknya. Pekerjaan itu memang sangat membantu perekonomian keluarga mereka apalagi ketika istrinya, Rusmiyati tidak lagi berdagang pakaian akibat didera efek pandemi Covid-19.

Putri pertamanya, Faridah Muyasaro, misalnya telah berkuliah di Fakultas Teknik Pencemaran Lingkungan pada satu Poltek di Jawa. Anak ke duanya, Rafidah Rahmadani duduk di SMAN 5 Kota Batam. Sedangkan Lely Nurhalizah bersekolah di SMPN 9 Kota Batam.

Selama menekuni pekerjaannya, Muslickhin sendiri pernah mengalami masa-masa sulit khususnya selama masa pandemi Covid-19. Kondisi tersebut lebih terasa pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di mana pemerintah membatasi ruang gerak dan waktu semua orang. Kebijakan itu cukup mempengaruhi penghasilannya sebagai driver Gojek.

Meskipun demikian, Muslickhin tetap bersyukur sebab toh dia bisa mendapatkan rupiah dari pekerjaannya tersebut. Setidaknya dia masih dapat membayar uang sekolah anak kedua dan ketiga serta biaya kuliah, uang kos dan uang makan putri pertamanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved