HUMAN INTEREST

KISAH Nelly, Pemilik Waroeng Nabilla: Selama PPKM Saya Tidak Berhentikan Karyawan

Ide kreatif tersebut justru mengalir dalam diri seorang Nelly, pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di daerah Seraya Bawah, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin
TUNJUK PLAKAT - Nelly pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Kampung Seraya, Kota Batam, menunjuk plakat penganugerahan Gojek kepadanya. 

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Tidak semua orang bisa bertahan hidup di tengah situasi sulit pandemi Covid-19.

Namun demikian, bukan tidak bisa ide kreatif itu justru muncul di masa-masa susah seperti ini.

Ide kreatif tersebut justru mengalir dalam diri seorang Nelly, pemilik ‘Waroeng Nabilla’ di daerah Seraya Bawah, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Betapa tidak, di tengah masa PPKM Level 3 sekalipun, wanita ini masih bisa mengelola usahanya secara baik.

Meskipun penghasilan yang diperoleh tidak sebesar pada masa-masa normal, setidaknya Nelly mampu mempekerjakan para karyawannya.

“Saya tidak pernah berhentikan mereka. Saya malah suruh mereka datang tinggal di lantai 2 ruko ini,” ungkap Nelly kepada TRIBUNBATAM.id, beberapa waktu lalu.

Dari pantauan TRIBUNBATAM.id, ‘Waroeng Nabilla’ berada di lantai 1 ruko milik Nelly.

Baca juga: CEK Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Tanjungpinang, Tidak Semua Tempat Ada Sinovac dan AstraZeneka

NEWS WEBILOG - TRIBUNBATAM.id menghadirkan ketiga narasumber, Kepala BTKL PP Batam, Budi Santoso; Pakar Epidemiologi, Asep Zaenal Mustofa dan Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Mohammad Bisri dalam News Webilog bertama
NEWS WEBILOG - TRIBUNBATAM.id menghadirkan ketiga narasumber, Kepala BTKL PP Batam, Budi Santoso; Pakar Epidemiologi, Asep Zaenal Mustofa dan Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Mohammad Bisri dalam News Webilog bertama "PPKM dan Penuran Kasus Covid-19". (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Di warung ini dijual berbagai macam makanan dan minuman. Ada orang yang datang makan di tempat.

Namun, ada juga yang memesan makanan dan minuman melalui aplikasi pesan antar.

Semua karyawan yang bekerja di warung tersebut memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. 

Mereka misalnya mengenakan masker saat melayani pengunjung yang datang. Ada juga tempat cuci tangan dan sabun tersedia di pojok warung.

Setiap kali para pengunjung meninggalkan meja makanannya, seorang karyawan langsung datang membersihkan meja dengan menyemprotkan cairan pembersih.

Dia kemudian mengeringkan cairan pembersih itu dengan kain bersih yang sudah dipegangnya.

Nelly menceritakan, selama PPKM berlangsung, warungnya tidak pernah sepi dari orderan.

Hanya saja waktu buka warung harus dibatasi oleh pemerintah hingga pukul 21.00 WIB setiap hari.

“Alhamdulillah, sekitar 40-50 persen penghasilan kami selama PPKM terbantu oleh aplikasi dari layanan pesan-antar,” ungkap wanita berkulit putih itu.

Nelly mengenang, ‘Waroeng Nabilla’ sudah mulai menjadi mitra layanan aplikasi pesan-antar sekitar November 2016 silam.

Semenjak saat itu, warung miliknya seakan mendapat promosi berjalan dan perlahan-lahan mulai dikenal oleh banyak orang.

Tidak sedikit orang dari Sagulung dan Batuaji yang berjarak 20-an kilometer sampai datang mencari ‘Waroeng Nabilla’ untuk menikmati makanan khasnya. Menu unik dari warung tersebut adalah masakan nasi uduk.

“Yah, berkat jasa layanan pesan-antar inilah saya bisa mempekerjakan karyawan saya,” tandas Nelly lagi.

Tidak hanya puas mengelola ‘Waroeng Nabilla’, Nelly justru membuka usaha lain pada masa-masa sulit tersebut.

Dia membuka cabang ‘Waroeng Nabilla’ di sekitar kawasan Golden Prawan, Bengkong.

Dia mengaku, pada awal-awal mulai dibuka, tempat usaha tersebut tentu akan sepi pengunjung.

Baca juga: PASIEN Covid-19 di Bintan Tersisa 1 Orang, Kadinkes: Ingat Protokol Kesehatan dan Vaksinasi

VAKSINASI - Program Nasi Kapau atau Vaksinasi menjangkau pulau kembali dilakukan oleh Polsek Galang.
VAKSINASI - Program Nasi Kapau atau Vaksinasi menjangkau pulau kembali dilakukan oleh Polsek Galang. (Ist)

Namun, dia begitu optimistis kalau warung dengan makanan khas mie tektek itu akan ramai dikunjungi orang.

“Yah, kalau kita tidak berani pada masa sulit ini, kita bisa mati. Makanya saya berani putuskan untuk buka cabang satu lagi,” ucap Nelly.

Wanita itu berencana merekrut lagi karyawannya untuk bekerja di tempat usahanya yang baru itu.

Dalam keberanian tersebut, dia juga berdoa agar diberikan rezeki dalam mengelola tempat usaha ini.

Dengan demikian dia bisa menolong orang lain, setidaknya bisa mempekerjakan orang pada masa-masa sulit ini.

“Semoga saya bisa membantu orang selama masa pandemi ini,” ujar wanita yang pernah mendapat penghargaan dari Gojek Indonesia itu. (TRIBUNBATAM.id/Thomas Tonek Thomlimah Limahekin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved