Petenis China Buat Gempar, WTA Sampai Tangguhkan Turnamen Akibat Pengakuannya

Otoritas pemerintah China dibuat kelabakan dengan pengakuan petenis perempuan asal negeri tirai bambu itu.

Surya.co.id
Ilustrasi pelecehan seksual. Asosiasi Tenis Wanita (WTA) bersikap terhadap pemerintah China setelah muncul pengakuan mengejutkan dari petenis asal China, Peng Shuai. Foto ilustrasi. 

Ketika akan memulai permainan telapak tangan, pemain akan meneriakkan kata dalam bahasa Perancis yakni "tanez" yang berarti "mainkan!".

Permainan ini pun segera disebut dengan tennis. Pada 1530-an, Raja Henry VIII dari Inggris membangun sebuah lapangan tenis di Istana Hampton Court.

Kemudian, raket pertama ditemukan pada 1583 di Italia. Memasuki era 1870-an, popularitas tenis di Inggris pun meroket, terutama setelah publikasi berjudul "A Portable Court of Playing Tennis" oleh seorang mayor asal Wales, Walter Clopton Wingfield pada 1874.
Nama Walter Clopton Wingfield pun dianggap sebagai pelopor lawn tennis atau yang kini dikenal sebagai tenis lapangan.

Pada 1913, dibentuklah organisasi internasional untuk olahraga tenis yang berpusat di Perancis dengan nama Federation International de Lawn Tennis (FILT).

Nama organisasi itu kemudian diubah oleh orang Inggris menjadi International Lawn Tennis Federation (ILTF).

Kemudian pada 1977, nama ILTF diubah menjadi ITF atau International Tennis Federation.

Baca juga: China Bahkan Amerika Serikat Mengaku Rugi!, Ini Daftar Negara Merana Gegara Kereta Cepat

Baca juga: China Tunjukkan Taji, Hukum Negara Eropa Ini Buntut Dukung Taiwan

Perjalanan Tenis Masuk Indonesia

Dilansir dari situs web Padamu.net, banyak orang menganggap bahwa olahraga tenis dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda.

Namun, pendapat lain menyebutkan bangsa Inggris juga berandil dalam memperkenalkan tenis ke Nusantara.

Tenis mulai berkembang di Indonesia pada 1920-an. Kala itu, sekolah-sekolah elite seperti Stovia, Rechrschool, dan Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) menjadi yang pertama memperkenalkan tenis secara luas kepada masyarakat.

Sejak saat itu, tenis terus berkembang di Tanah Air. Berbagai organisasi pemuda pun mulai menyelenggarakan pertandingan tenis di banyak tempat.

Perkembangan tenis di Indonesia semakin pesat setelah masyarakat pribumi berhasil memenangi pertandingan yang diselenggarakan oleh bangsa Belanda.

Melihat olahraga tenis yang semakin berkembang dan mendapatkan tempat di hati masyarakat, para tokoh Tanah Air lantas mendirikan organisasi tenis yang disebut dengan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) pada 26 Desember 1935.(TribunBatam.id) (Kompas.tv/Haryo Jati) (Kompas.com/Ervan Yudhi Tri Atmoko)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang China

Sumber: Kompas.tv, Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved