ANAMBAS TERKINI

Nelayan Anambas Bingung Kuota BBM Tak Pernah Cukup, Bupati: Banyak Bersyukur

Nelayan tradisional Anambas masih saja mengeluhkan sejumlah sarana untuk menunjang aktivitas mereka melaut. Apa jawaban Bupati?

TribunBatam.id
Potret nelayan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. Mereka meminta pemerintah untuk lebih peka dalam memperhatikan nasib mereka. 

TANTANGAN Nelayan Anambas

Nelayan tradisional kerap dihadapkan pada situasi sulit.

Tidak hanya hasil tangkapan yang tak menutupi dengan biaya operasional.

Cuaca ekstrem kerap menyulitkan mereka untuk melaut.

Ini biasanya terjadi pada akhir dan awal tahun.

Orang setempat menyebutnya dengan musim utara.

Saat musim utara, gelombang laut bergejolak tak seperti biasanya.

Saat musim ini, banyak nelayan tradisional yang memilih untuk memperbaiki kapal hingga mencari profesi pengganti. Berkebun hingga menjadi tukang misalnya.

Baca juga: Viral, Belasan Penyu Raksasa Ditemukan Nelayan Karimun, Nyangkut di Jaring Ikan

Baca juga: Musim Utara segera Tiba, Kapolres Natuna Ajak Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

Ada juga yang tetap nekat untuk melaut.

Mereka ada yang beranggapan, saat musim ini ikan banyak muncul.

Nelayan asing pelaku illegal fishing pun banyak bermunculan di Laut Natuna Utara saat musim cuaca ekstrem ini.

Saat musim utara, tak sedikit nelayan tradisional yang dikabarkan hilang.

Kejadian ini hampir ada setiap tahunnya.

Banyak dari mereka ditemukan dalam kondisi selamat.

Mereka pun tak kapok untuk melaut lagi, meski nyawa menjadi taruhannya.

Laut memang menjadi andalan mayoritas warga Anambas untuk bertahan hidup.

Bahkan menyekolahkan anak hingga bangku sarjana. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Anambas

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved