KISAH Sedih Penjual Pecel Lele di Batam saat Malam Tahun Baru, Semua Lele Lepas Terbawa Banjir

Seorang pedagang pecel lele di Batam mengaku rugi karena lele yang akan dijual lepas dan hanyut terbawa banjir yang menerjang Batam malam tahun baru.

tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
Seorang pedagang pecel lele di Batam mengaku rugi karena lele yang akan dijual lepas dan hanyut terbawa banjir yang menerjang Batam malam tahun baru. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Malam tahun baru 2022 disambut dengan berbagai kisah sedih dari warga Batam.

Hujan deras yang mengguyur kota ini membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Tak hanya perumahan, jalanan juga banyak yang tak bisa dilewati karena genangan air cukup tinggi.

Akibatnya, tak sedikit warga Batam lebih memilih menghabiskan waktu tahun baru di rumah bersama keluarga. Apalagi, hujan mengguyur hingga lewat tengah malam. 

Selain para korban banjir, kisah sedih juga dirasakan para pedagang kecil yang berharap merauo untung saat malam pergantian tahun.

Biasanya, banyak pedagang yang memanfaatkan momen tahun baru untuk memburu rupiah. Namun kali ini harus kandas.

“Tahun baru kali ini memang beda bang. Malam pergantian tahun tak ada bedanya dari hari biasanya. Bahkan lebih parah, banjir di mana-mana mengepung jalan,” ujar seorang warga Kavling Baru Sagulung, Dison, Minggu (2/1/2022).

Menurutnya, malam tahun baru yang biasanya disambut semarak kini sepi senyap tanpa kemeriahan.

Ia mengaku lebih memilih tidur lantaran banjir terjadi dimana-mana.

Tak hanya Dison, sejumlah pedagang kaki lima juga pasrah. Apalagi saat Malam Tahun Baru.

Baca juga: LIBURAN Berakhir, Ratusan Penumpang Padati Pelabuhan Jagoh di Lingga

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Lowongan Kerja PT Saipem, Dua Wanita Ditetapkan Tersangka

“Walah mas, pie iki. Hujan tak sudah-sudah. Sudah dari malam tahun baru, sampai sekarang, Minggu,” ujar seorang pedagang warung pecel lele 'Mekar Sari', Mas.

Mas yang setiap harinya berjualan makanan di bilangan Kavling Baru Sagulung mengaku mengalami kerugian pada saat malam tahun baru.

Bukan tanpa alasan, selain dagangannya tenggelam akibat banjir. Sejumlah barang yang hendak ia jual pun hilang.

“Tadi lele yang mau saya jual terbawa air banjir. Lepas semua ikannya,” ujarnya.

Alhasil, ia hanya menjual nasi goreng dan ayam goreng kepada pembeli.

Namun tak banyak yang terjual pada saat itu. Ia mengaku dagangannya hingga pertengahan malam yang terjual bisa dihitung jari.

“Biasalah bang, rezeki itu berputar-putar. Kadang begini, kadang begitu,” ujarnya.

Dengan kondisi banjir di atas kaki, malam itu ia tampak merapikan kursi-kursi. Sementara sang istri terus melayani para pembeli yang datang. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved