Mirip Flu, Ini Gejala Khas Omicron jika Menyerang Tubuh Manusia

Kemiripan gejala Omicron pada pasien hampir menyerupai sakit flu dan para ilmuan mengingatkan petugas kesehatan lebih memerhatikan lagi perbedaannya

intisarionline
Ilustrasi - Mirip Flu, Ini Gejala Khas Omicron jika Menyerang Tubuh Manusia 

TRIBUNBATAM.id - Varian terbaru Covid-19 Omicron, terus menjadi perbincangan ilmuan di dunia.

Termasuk kemiripan gejalanya hampir menyerupai sakit flu, para ilmuan mengingatkan petugas kesehatan lebih memerhatikan lagi perbedaannya. 

Selain itu, gejala lain yang cukup sering tapi tidak khas dialami pasien Omicron adalah mudah lelah, sakit kepala dan nyeri otot.

"Jadi gejala klinis yang khas dan terbanyak dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat atau rinore, dan gejala khas lainnya adalah batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," kata dia.

Menurut Dokter Spesialis Paru Konsultan, Dr dr Erlina Burhan MSc., Sp.P(K), gejala-gejala khas dari infeksi Omicron antara lain:

- Hidung tersumbat atau rinore

- Batuk

- Nyeri di tenggorokan

- Tenggorokan gatal

Baca juga: Kementerian Singapura Umumkan Kematian Pertama Kasus Omicron di Negaranya

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Varian Omicron dan Gejala Covid-9 yang Sering Muncul

"Tolong dicermati ini, gejala yang khas (infeksi Omicron). Memang sedikit mirip dengan flu, tapi flu itu jarang loh nyeri tenggorok dan jarang tenggorokan gatal," jelasnya dalam diskusi daring bertajuk Super Immunity on Covid-19 : What and How?, Sabtu (22/1/2022).

Berdasarkan data laporan CDC dari 43 kasus infeksi Omicron di Amerika Serikat bulan Desember 2021, gejala yang paling sering dilaporkan adalah sebagai berikut:

- Batuk, 89 persen

- Fatigue (kelelahan), 65 persen

- Hidung tersumbat atau rinore, 59 persen

- Demam, 38 persen

- Mual atau muntah, 22 persen

- Sesak napas, 16 persen

- Diare, 11 persen

- Anosmia atau ageusia, 8 persen

Hal ini mungkin karena varian Omicron lebih menyerang bronkus daripada paru-paru.

Diungkapkan Erlina, studi dari HKUMed Hong Kong membandingkan nilai TCID50 di bronkus dan paru akibat infeksi varian Omicron, Delta, atau virus corona varian awal yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China.

Baca juga: Atasi Omicron, Menkumham Yasonna Minta Warga Batam Tidak ke Luar Negeri Dulu

Baca juga: JUMLAH Pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam Berkurang 74 Orang, Dua PMI Terkonfirmasi Omicron

Untuk diketahui, TCID50 adalah media tissue culture infectious dose yang menandakan titer atau banyaknya virus di jaringan.

Hasil studi itu menunjukkan, untuk di bronkus, varian Omicron memiliki laju infeksi dan replikasi 70 kali lebih tinggi dari varian Delta dan varian awal.

Akan tetapi di paru, laju infeksi dan replikasi varian Omicron 10 kali lebih rendah dari varian awal.

"Jadi lebih banyak bereplikasi dan berkembangbiaknya dia (Omicron) hingga keterlibatan peradangannya lebih banyak terjadi di bronkus untuk Omicron dibandingkan varian Delta atau varian dari Wuhan," kata Erlina.

Padahal, bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trachea) sebelum paru-paru.

Bagian ini merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.

Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi untuk mencegah infeksi.

"Inilah kenapa gejala-gejala dari infeksi Omicron itu banyaknya adalah yang berurusan dengan saluran napas," tambah Erlina, dikutip dari kompas.com.

Baca juga: Ternyata Lebih Banyak Tentara Amerika yang Tewas Bunuh Diri Dibandingkan Kena Omicron

Baca juga: CEGAH Masuknya Omicron Lewat PMI dari Malaysia dan Singapura, Pemeriksaan di Batam Diperketat

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved