Jangan Sepelekan Flu, Bisa Jadi Itu Gejala Omicron, Ini Kata Ahli
Masyarakat diimbau tidak menganggap enteng bila mengalami flu. Para ilmuan juga mengingatkan tentang kemiripan gejala Omicron yang hampir serupa flu
Ia meyakini masih banyak orang yang enggan memeriksakan diri karena menganggap gejala yang mereka rasakan adalah flu biasa.
"Pasien-pasien yang flu, terutama yang nyeri tenggorok atau sakit tenggorok, itu saya sarankan untuk pemeriksaan PCR dan terbukti biasanya positif dan biasanya ini yang Omicron," ujar Erlina.
Erlina mengingatkan, pemeriksaan harus dilakukan untuk memberi kepastian terkait penyakit yang dialami serta agar tidak menularkan kepada orang lain, khususnya keluarga terdekat.
"Kalau ini tidak terkonfirmasi sebagai Covid atau Omicron, itu biasanya mereka santai, ini flu biasa, pilek biasa, ini berpotensi untuk menularkan kepada orang banyak," kata dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemenkes hingga Rabu (26/1/2022), total pasien yang sudah terkonfirmasi terpapar varian Omicron berjumlah 1.988 kasus.
Baca juga: BTKLPP Batam Deteksi 8 Kasus Probable Omicron di Kepri Selama Januari 2022
Baca juga: Kadinkes Benarkan 5 Warga Batam Positif Omicron, Berikut Riwayat Perjalanannya
Dari jumlah tersebut, pasien yang sudah dinyatakan sembuh mencapai 765 orang.
Sejak awal kasus Omicron dideteksi di Indonesia pada Desember 2021, terdapat 854 pasien yang dilaporkan terinfeksi di mana pasien asimtomatik berjumlah 461, pasien bergejala ringan 334, dan pasien bergejala sedang hingga berat 59.
Sebelumnya, diungkapkan Erlina studi dari HKUMed Hong Kong membandingkan nilai TCID50 di bronkus dan paru akibat infeksi varian Omicron, Delta, atau virus corona varian awal yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China.
Untuk diketahui, TCID50 adalah media tissue culture infectious dose yang menandakan titer atau banyaknya virus di jaringan.
Hasil studi itu menunjukkan, untuk di bronkus, varian Omicron memiliki laju infeksi dan replikasi 70 kali lebih tinggi dari varian Delta dan varian awal.
Masih dilansir dari kompas.com, akan tetapi di paru, laju infeksi dan replikasi varian Omicron 10 kali lebih rendah dari varian awal.
"Jadi lebih banyak bereplikasi dan berkembangbiaknya dia (Omicron) hingga keterlibatan peradangannya lebih banyak terjadi di bronkus untuk Omicron dibandingkan varian Delta atau varian dari Wuhan," kata Erlina.
Padahal, bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trachea) sebelum paru-paru.
Baca juga: Pasien Positif Omicron Bisa Isolasi Mandiri, CEK Syarat Klinis dan Rumah Sesuai Aturan Kemenkes
Baca juga: Kepri Laporkan Kasus Covid-19 Varian Omicron, Disumbang 2 PMI yang Tiba di Batam
Bagian ini merupakan saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.
Selain sebagai jalur masuk dan keluarnya udara, bronkus juga berfungsi untuk mencegah infeksi.
"Inilah kenapa gejala-gejala dari infeksi Omicron itu banyaknya adalah yang berurusan dengan saluran napas," pungkasnya.
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)
