BERITA CHINA

Ilmuwan China Temukan Virus NeoCov, Tiongkok Sebut Varian Covid Baru Lebih Mematikan

Ilmuwan China mengklaim telah menemukan Virus NeoCov. Tiongkok menyebut jika tingkat infeksi dan kematian disebut lebih tinggi.

TribunBatam.id/Kompas.com via Shutterstock
Ilmuwan China mengklaim menemukan Virus NeoCov. Tiongkok menyebut varian covid-19 baru tingkat infeksi dan kematiannya lebih tinggi. Foto ilustrasi. 

Varian Delta mendominasi dari pertengahan April hingga pertengahan Juni dan terutama bertanggung jawab atas gelombang kedua virus corona yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.

Strain virus ini menyebabkan gejala yang parah dan bahkan risiko rawat inap lebih besar.

Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.

Sementara itu varian Omicron, diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan.

Meski cukup menular, namun tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah.

Namun, para ahli percaya bahwa varian Omicron dapat melampaui kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksinasi alami.

Baca juga: BTKLPP Batam Deteksi 8 Kasus Probable Omicron di Kepri Selama Januari 2022

Baca juga: 18 Orang Kontak Erat dengan Lima Pasien Covid-19 Probable Omicron di Batam Dites PCR

Gejala awal infeksi Omicron diantaranya sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan.

Kehilangan bau dan rasa tidak dilaporkan dalam kasus omicron.

KATA WHO

Melansir India Today, Jumat (24/12/2021), meski telah mulai dibicarakan, Delmicron belum dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).

Keduanya belum mengatakan apa-apa seputar klaim varian baru yang disebut Delmicron.

Istilah tersebut muncul setelah dilaporkan oleh Dr Shashank Joshi.

Dr Joshi tampaknya benar-benar berbicara tentang situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu.

Jadi, ini bukan varian baru dari novel coronavirus tetapi pada dasarnya adalah situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan hadir pada pasien Covid-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.

Baca juga: Anggota DPRD Batam Ini Buka Studio Senam Saat Pandemi Covid-19: Mohon Doa Restunya

Baca juga: Seberapa Bahaya Varian Omicron? Ini 5 Kabar Terbaru tentang Mutasi Virus Corona Itu

Untuk meresmikan sebuah nama varian novel coronavirus, badan kesehatan global PBB mengidentifikasi kemudian memberinya label atau nama.

Nama-nama tersebut dipilih setelah konsultasi yang luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.

WHO memberikan label untuk varian yang ditetapkan sebagai Variants of Interest atau Variants of Concern.

Perlu disebutkan bahwa meskipun WHO menetapkan nama-nama ini, WHO juga tetap menggunakan nama ilmiah.

Varian Omicron secara ilmiah dijuluki B.1.1.529.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang China

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved