NATUNA TERKINI
Warga Natuna Serbu Sejumlah Toko, Harga Minyak Goreng Satu Harga Berlaku Hari Ini
Natuna mulai memberlakukan harga minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter mulai hari ini, Senin (7/2/2022).
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah warga Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri berburu minyak goreng pada sejumlah toko di Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur.
Mereka senang setelah kebijakan harga minyak goreng satu harga sebesar Rp 14 ribu per liter dirasakan mereka mulai hari ini, Senin (7/2/2022).
Pemberlakuan kebijakan ini dipertegas dengan pernyataan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Kabupaten Natuna, Marwan.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengeluarkan aturan terbaru perihal harga minyak goreng di tanah air.
Mulai 1 Februari 2022 kemarin, Kemendag menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).
Baca juga: Bupati Natuna Bakal Buka Pasar Kaget di Pantai Piwang, Bantu Pedagang Baju hingga Mainan Anak
Baca juga: DAFTAR Harga Terbaru Minyak Goreng Curah, Kemasan Sederhana dan Premium: Curah hanya Rp 11.500/Liter
Kemendag menerapkan kebijakan DMO dan DPO minyak goreng mulai 27 Januari 2022.
Dengan kebijakan DMO dan DPO tersebut, Menteri Perdagangan M Lutfi menyatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng berlaku baru.
Adapun rincian harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter.
Harga minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 13.500 per liter.
Serta harga minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter.
"Alhamdulillah, hari ini di Natuna sudah ada penjualan minyak goreng 1 liter dengan harga Rp14 ribu," kata Marwan.
Marwan menjelaskan untuk sementara baru empat merek minyak goreng yang dijual dengan harga Rp14 ribu, yaitu merek Sania, Mitra, Fitri, dan Siip.
Sedangkan untuk merek lain masih dijual dengan harga lama.
Selain itu, ia menjelaskan di hari pertama pelaksanaan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu perliter di Ranai Kota baru dijual di empat tempat penjualan, yaitu toko Caesar Mart, Devon, Cuanho dan Pri Mart.
Baca juga: Malaysia Memang Beda, Negeri Jiran Tentukan Harga CPO Bahan Utama Minyak Goreng
Baca juga: Harga Minyak Goreng Turun Lagi Mulai 1 Februari 2022, Dibawah Rp 14.000 per Liter
Untuk membatasi penimbunan dan pemerataan, mantan Kadis Pertanian tersebut menyampaikan ketentuan pembelian minyak goreng satu harga, perorang hanya dijatah 2 liter per hari.
"Pembelian dibatasi hanya 2 liter per orang per hari, tapi kalau mau agak lebih belinya silakan bawa keluarga lain," ucapnya.
Marwan juga menyampaikan, untuk memantau penjualan minyak goreng satu harga berjalan dengan baik, Tim Satgas akan turun monitoring bersama Sekda, Asisten 2 Setda Kabupaten Natuna, dan Kabag Ekonomi.
Sementara Ririn pemilik toko Devon mengatakan bahwa sejak pagi hari ratusan masyarakat mendatangi tokonya untuk membeli minyak goreng satu harga.
"Sejak pagi, ibu-ibu sudah ramai datang ke toko bang, ada ratusan orang jadi saya dan karyawan pun jadi kewalahan," kata Ririn kepada TribunBatam.id saat ditemui di depan toko miliknya, Jalan Air Lakon, Ranai.
Ia menjelaskan, agar semua masyarakat bisa kebagian minyak goreng satu harga, ia menetapkan perorang hanya mendapat jatah maksimal 2 liter.
Baca juga: Polda Kepri Ancam Pidanakan Penimbun Minyak Goreng, Penjara 5 Tahun atau Denda Rp 50 M
Baca juga: Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter Hadir di Karimun, Tersedia Dalam Lima Merek
Sedangkan untuk kemasan 5 liter, perorang hanya mendapat 1 botol kemasan.
"Karena banyaknya orang yang membeli, paling stok yang ada saat ini hanya cukup sampai besok hari," sebutnya.
Di lokasi sama, Wiwit salah satu pembeli mengaku bahwa ia takut tidak kebagian stok minyak goreng satu harga.
"Begitu saya tahu ada minyak goreng Rp 14 ribu perliter, saya langsung mengajak suami untuk membeli minyak goreng, agar bisa dapat lebih. Karena ketentuannya itu satu orang hanya dijatah 2 liter," sebutnya.
Meskipun demikian,ia berharap agar stok minyak goreng satu harga tersebut bisa mengcover kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
"Mudah-mudahan stok minyak goreng satu harga ini bisa sampai hari Raya Idul Fitri nanti," ujarnya.
HARGA Minyak Goreng Malaysia
Meski pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan terkait harga minyak goreng tersebut, warga menyoroti perbandingan harga dengan negeri jiran Malaysia.
Harga minyak goreng di Malaysia diketahui hanya 2,5 ringgit per kilogram atau setara Rp 8.500.
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Datang ke Bintan, Tinjau Operasi Pasar Minyak Goreng Murah
Baca juga: Distributor Ungkap Alasan Harga Minyak Goreng di Karimun Belum Pakai Harga Baru
Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi buka suara terkait perbandingan harga minyak goreng yang jauh berbeda itu.
Ia mengakui harga minyak goreng kemasan sederhana dari program pemerintah yang dijual di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia.
Menurut Lutfi, murahnya harga minyak goreng di Malaysia karena Negeri Jiran itu memberikan subsidi yang lebih besar ketimbang pemerintah Indonesia.
"Memang ini biasa di Malaysia, mereka memberikan subsidi-subsidi langsung kepada masyarakat. Itu subsidi, jadi mereka kasih subsidi, pemerintahnya memberikan subsidi," terang Lutfi dalam keterangan resminya dikutip Kompas.com pada Selasa (1/2/2022).
Ia menyebut, Malaysia memberi subsidi 60 juta liter per bulan untuk dijual kepada masyarakat dengan harga 2,5 ringgit per kilogram atau setara dengan sekitar Rp 8.500.
Ia bilang, harga minyak goreng non-subsidi di Malaysia sebenarnya tak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Baca juga: Emak-emak di Batam Senang, Harga Minyak Goreng di Ritel Modern Turun Jadi Rp 14 Ribu
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Batam Belum Turun, Pedagang Pilih Habiskan Stok Lama
Minyak nabati dari sawit di sana dibanderol sekitar 6,7 ringgit atau sekitar Rp 20.000 per kilogram.
"Artinya kan lebih mahal sebenarnya daripada minyak di Indonesia ini," kata Lutfi.
Dari sisi volume dan jumlah penduduk Malaysia saja, hal itu tak sebanding dengan Indonesia.
Hal ini kebijakan subsidi harga minyak goreng di Malaysia relatif lebih berhasil ketimbang program yang sama di Indonesia.
Di pasar Malaysia, minyak goreng dijual dalam ukuran kilogram, bukan liter sebagaimana yang dipakai pelaku ritel di Indonesia.
Satu liter minyak goreng kira-kira setara dengan 0,8 kilogram minyak goreng.
Dalam perbandingan harga kebutuhan pokok, hal lain yang perlu diperhatikan, PDB per kapita warga Malaysia juga lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.
Harga minyak goreng di Malaysia Dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), pemerintah Malaysia menetapkan harga minyak masak, sebutan minyak goreng di Malaysia, untuk kemasan sederhana adalah sebesar RM 2,5 atau setara dengan Rp 8.500 (kurs Rp 3.400).
Baca juga: RESMI! Kini Harga Minyak Goreng di Karimun Rp 14.000 per Liter
Baca juga: Kabar Baik, Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter Mulai Dipasarkan di Tanjungpinang
Harga itu merupakan harga minyak goreng yang disubsidi pemerintah dengan kemasan plastik sederhana dalam program Cooking Oil Stabilization Scheme (COSS).
Untuk harga minyak goreng non-subsidi, per 31 Desember 2021, KPDNHEP merilis harga minyak goreng adalah sebesar RM 27,9 atau sekitar Rp 95.100 untuk ukuran 5 Kg.
Dengan kata lain, harga minyak goreng di Malaysia adalah sebesar Rp 19.020 per kilogramnya.
Harga tersebut untuk beberapa wilayah seperti Negara Bagian Pulau Pinang.
Menurut dia, minyak goreng yang dijual dalam kemasan botol dan kaleng plastik tidak disubsidi dan harganya ditentukan oleh harga CPO di pasar dunia.
Warga Malaysia bebas memilih untuk membeli minyak goreng bersubsidi dalam kemasan polybag atau tidak bersubsidi yang dikemas dalam kemasan botol dan kaleng plastik.
Baca juga: Warga Batam Serbu Indomaret Cari Minyak Goreng Murah, Emak-Emak Rela Bolak Balik
Baca juga: Kabar Baik, Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter Mulai Dipasarkan di Tanjungpinang
“KPDNHEP sedang berdiskusi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk memperbaiki mekanisme penerapan harga minyak goreng bersubsidi dan nonsubsidi untuk mengurangi beban konsumen,” katanya.
Meski harganya mengalami kenaikan, harga minyak goreng di Malaysia secara rata-rata nasional masih lebih murah ketimbang yang dijual di Indonesia.
Dalam perbandingan harga kebutuhan pokok antar-negara, faktor lain yang harus diperhatikan adalah pendapatan per kapita.
Hal ini berpengaruh kemampuan daya beli. Yang terbaru, PDB per kapita Malaysia mencapai Rp 149,25 juta.
Sementara Indonesia memiliki PDB per kapita Rp 55,52 juta.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Natuna