BINTAN TERKINI
Dilema Pembuat Tahu Pulau Bintan, Pilih Tak Naikkan Harga saat Harga Kedelai Meroket
Naiknya harga kacang kedelai begitu dirasakan pembuat tahu Pulau Bintan, Provinsi Kepri. Bagaimana cara mereka bertahan dalam situasi sulit ini?
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
"Soalnya harganya dari tahun ketahun selalu mengalami kenaikan mulai dari Rp 10 ribu ke atas. Kalau stok aman terus,yang penting ada duit," sebutnya.
Misman pun tak menaikkan harga tahu buatannya meski harga bahan baku kacang kedelai tengah meroket.
Menurutnya, persaingan sesama produsen tahu sangat ketat.
Selain banyak produsen baru, mereka juga berani menjual dengan harga murah.
Di tengah harga bahan baku kedelai naik, Misman juga mengaku bahwa produksi kedelainya berkurang dari 40 kilogram menjadi 30 kilogram perhari.
Misman juga menyebutkan, bahwa dari 30 kilogram kedelai yang di produksi perhari ini menghasilkan 4-5 cetakan tahu.
Proses pembuatan tahu diakuinya memang lumayan memakan waktu lama, yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Sebab bahan kacang kedelai yang akan digunakan untuk membuat tahu ini harus direndam terlebih dahulu.
Setelah itu digiling, saring dan dimasak.
Baca juga: Resep Lontong Cap Go Meh Khas Imlek, Gurih dengan Taburan Bubuk Kedelai
Baca juga: Kisah Suami Istri 11 Tahun Jadi Pengusaha Tahu di Anambas Bertahan saat Harga Kedelai Naik
Berikutnya baru dicetak dan dipotong-potong untuk selanjutnya dijual.
Dalam satu cetakan jika di potong-potong ada 150 biji tahu.
"Kalau untuk harga 1 biji itu saya jual sekarang Rp 800 per biji. Lumayanlah mas untuk kebutuhan hidup pendapatannya," ucapnya.
Misman menyebutkan kalau beberapa tahun lalu pelanggannya sampai Tanjungpinang dan daerah Bintan.
"Tetapi saat ini pelanggan saya hanya di Bintan saja, dan rata-rata pemilik warung daerah Kelurahan Kawal Saja. Ada juga warga yang langsung datang kemari untuk membeli," jelasnya.
Misman pun berharap kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan subsidi kepada usaha pembuat tahu atau tempe.