NATUNA TERKINI
Nasib Warga Natuna, Minyak Goreng Langka, Program Satu Harga Jadi Berbeda
warga Natuna semakin dihadapkan pada situasi sulit. Setelah pandemi covid-19, kini keberadaan minyak goreng kian langka di pasaran.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Derita warga Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri saat pandemi covid-19 bertambah.
Dampak virus corona yang terasa sampai ke perekonomian diperparah dengan langkanya minyak goreng di daerah terdepan Kepri itu.
Tidak hanya minyak goreng nonsubsidi, kelangkaan juga terjadi pada minyak goreng satu harga.
Kelangkaan tersebut mengakibatkan harga minyak goreng untuk kemasan 1 liter mencapai Rp25 ribu.
Meskipun demikian, stok yang sangat terbatas itu langsung habis dalam waktu 2 hari setelah dijual.
Setelah pasokan minyak goreng satu harga Rp14 ribu habis, kini minyak goreng dijual rata-rata di atas Rp20 ribu.
"Harga minyak goreng yang 1 liter Rp25 ribu, kalau yang 2 liter mencapai Rp40 ribu," kata Zubaidah, salah satu pedagang eceran di Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Baca juga: Biang Kerok Minyak Goreng Langka! Ada Penimbun, Menjual ke Industri dan Penyelundup ke Luar Negeri
Baca juga: Satgas Pangan Karimun Sidak ke Pasar : Minyak Goreng Aman, Harga Cabai Naik
Ia mengungkapkan kelangkaan kebutuhan primer itu serta harganya yang meroket selangit, sering dikeluhkan para ibu rumah tangga.
Bahkan sejumlah pelaku UMKM di Pantai Tanjung Teluk Selahang menutup usahanya sementara karena selain harganya yang tinggi, minyak goreng kini sulit didapat.
"Sudah mahal, langka pula. Itu yang jualan di sepanjang Pantai Tanjung Tanjung pun banyak yang tutup jualan. Cobaan seakaan datang bertubi-tubi dimulai dari gas mahal, minyak tanah cuma dapat 3 liter seminggu. Nah sekarang minyak goreng pun jadi masalah, udah mahal langka pula," ujar Zubaidah di warungnya.
Terpisah, anggota Komisi II DPRD Natuna, Eryandy mendesak Pemkab Natuna mengatasi permasalahan ini.
Politisi Partai Perindo di Natuna ini meminta Disperindagkop dan UKM untuk menghubungi distributor yang ada di Tanjungpinang, Batam, atau Pontianak agar segera menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat.
Dia tidak ingin masyarakat di Natuna menjadi susah akibat kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga gas LPG di Natuna.
"Saya mohon dan minta DisperindagkopUM Natuna untuk bertindak cepat. Hubungi distributor di sana atau koordinasi dengan pihak kapal yang mengangkut bahan sembako masyarakat kita," kata Eryandy.
Baca juga: Warga Tanjungpinang Tak Kesulitan Cari Minyak Goreng Kemasan, Harga di Lapangan Sama?
Baca juga: AWAS! Muncul Kasus Pre-order Minyak Goreng Fiktif, Warga Mengaku Rugi Hingga Rp 1,5 Miliar
Kepala Dinas Perindustrian, Pedagangan, dan Koperasi Usaha Mikro (DisperindagkopUM) Natuna, Marwan Syah Putra mengatakan, kelangkaan terjadi dikarenakan kapal barang yang biasa membawa kebutuhan sembako masyarakat Natuna, masih belum tiba di Ranai.