BATAM TERKINI

30.000 Warga Batam Harus Vaksin Ulang Akibat Telat Vaksin Tahap II Atau Drop Out

Sebanyak 30 ribu warga Kota Batam mengalami drop out karena telat suntik vaksin kedua sesuai jadwal sehingga harus menjalani vaksin ulang.

tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi
Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, sebanyak 30.000 warga Kota Batam mengalami drop out karena telat suntik vaksin kedua sesuai jadwal sehingga harus menjalani vaksin ulang. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 30 ribu warga Kota Batam mengalami drop out sehingga harus menjalani vaksin ulang.

Vaksin Drop Out adalah sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi primer lengkap sesuai jadwalnya.

“Totalnya kurang lebih 30 ribuan orang harus vaksin ulang," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (24/3/2022).

Didi memaparkan vaksin drop out terjadi ketika masyarakat belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua terhitung lebih dari 6 bulan sejak dosis pertama.

Apalagi dengan kebijakan terbaru dari Presiden RI, Joko Widodo bahwa vaksin booster menjadi syarat untuk mudik, hal itu tentu bisa membuat masyarakat lebih antusias untuk menjalani vaksinasi.

Terutama bagi mereka yang harus vaksin ulang.

“Tidak hanya mudik saja, syarat untuk naik pesawat harus vaksin dosis kedua, mau tidak mau ya harus vaksin,” kata dia.

Sementara itu mengenai persiapan menjelang syarat booster untuk mudik, Didi mengaku tidak ada persiapan yang berarti, hanya saja meminta stok vaksin diperbanyak.

Karena permintaan untuk vaksinasi akan semakin meningkat dibanding biasanya.

Baca juga: Targetkan 1,34 Juta Orang Divaksin Booster, Pemprov Kepri Bakal Tambah Jumlah Nakes

Baca juga: OJK Kepri Fasilitasi UMKM Ajukan Modal Pinjaman ke Bank dan Pegadaian

“Kalau tenaga kesehatan kan sudah siaga sejak lama untuk vaksinasi, paling hanya minta stok vaksin saja diperbanyak,” katanya.

Belum lama ini, kata dia, Kota Batam mendapat 25 ribu vaksin jenis Moderna.

Didi mengimbau warga Batam yang belum vaksin kedua jenis Moderna agar dapat ke sentra vaksinasi untuk penyuntikan vaksin.

“Kalau jenis Moderna memang agak jarang,” katanya.

Namun untuk booster ketiga, Ia menjelaskan pemberian vaksin sudah heterolog.

Sehingga tidak harus menyesuaikan vaksin dosis pertama dan kedua.

“Kemarin tersedia pfizer, jadi kami berikan pfizer untuk booster,” katanya. (TRIBUNBATAM.id/ Roma Uly Sianturi)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved