BATAM TERKINI

Wisman Singapura Keluhkan Layanan PCR Masuk Batam di Pelabuhan, Hasil Tes Lama Keluar

Wisman Singapura bernama Zalazan bin Mazlan keluhkan lamanya hasil tes PCR yang dijalaninya setiba di Batam lambat keluar, lebih dari 3 jam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/Argianto DA Nugroho
Wisatawan saat menunggu mobil jemputan dari hotel untuk menjalani karantina usai tiba di Pelabuhan Internasional Harbourbay, Batam, Kamis (24/3/2022). Berdasarkan data imigrasi kelas 11A Batam, sebanyak 25 WNA asal Singapura tiba di Pelabuhan Harbourbay Batam dihari kedua pelaksanaan bebas visa kunjungan dan voa khusus bagi wisatawan yang akan berlibur di Kepulauan Riau. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Alur perjalanan masuk ke Batam, Indonesia dikeluhkan seorang wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura.

Wisman bernama Zalazan bin Mazlan ini, berniat untuk wisata di Batam. Namun terkendala karena lamanya keluar hasil tes PCR yang dijalani sesampainya di Batam.

Kala itu, Zalazan tiba di Batam melalui pintu masuk Pelabuhan Harbour Bay Batam.

"Selepas PCR terus saya check in di hotel, tapi sampai besoknya, hari ini pukul 07:30 WIB belum dapat hasil. Kalau begini orang yang mau libur satu malam saja tidak ada gunanya," keluh Zalazan.

Ia mengeluhkan, persyaratan dan prosedur masuk ke Batam masih sangat sulit dan memakan biaya. Sebelum berangkat, dari Singapura ia harus PCR test 2x24 jam dengan biaya $100, lalu membeli asuransi berdurasi 14 hari yang harganya $50 - $100, dan sesampainya di Batam harus melakukan tes PCR ulang dengan biaya Rp 300 ribu.

Belum lagi, Zalazan mengakui, harga tiket kapal Singapura - Batam menjadi lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Dari $50 menjadi $98. Ia rela merogoh kocek untuk membayar semua itu karena sudah lama ingin berwisata kembali ke Batam.

"Saya sedang karantina dari semalam hingga hari ini menunggu hasil di Pacific Hotel. Belum bisa ke mana-mana. Saya kira akan keluar hasil cepat 1-2 jam saja," ujar Zalazan.

Baca juga: Cerita WNI saat Pulang Liburan dari Singapura, Keluhkan Aturan Masuk Indonesia Memberatkan

Baca juga: Keluhan PPLN Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Antre 3 Jam untuk Tes PCR

Ia berharap, pemerintah dapat memangkas waktu dalam prosedur kedatangan orang asing ke Batam agar tidak justru menyulitkan wisman ketika berwisata.

Ia juga mengharapkan beberapa prosedur seperti pemeriksaan tes PCR diganti menjadi antigen agar menghemat biaya, dan hasilnya cepat keluar.

"Seperti apa yang saya rasakan, kalau orang pergi ke sini dua hari satu malam saja, mereka akan menyesal. Lebih baik nyatakan kepada WNA harus sekurang-kurangnya 3 hari 2 malam, supaya mereka tidak kecewa," tambahnya.

Pelabuhan Harbour Bay Batam Hidup Lagi

Sebelumnya diberitakan, Pelabuhan Harbour Bay Batam mulai bergeliat lagi. 

Sempat 'mati suri' karena dihantam covid-19, hari ini sejumlah porter dan sopir taksi mulai terlihat di sekitar area pelabuhan yang berlokasi di pusat kota Batam.

Apalagi setelah sejumlah pintu masuk di Kepulauan Riau (Kepri) mulai diperlonggar untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). 

Data otoritas pelabuhan mencatat 94 orang datang dari Singapura menggunakan kapal Horizon Fast Ferry.

Kapal ini mengangkut penumpang dari Terminal Ferry Tanah Merah, dan tiba di Pelabuhan Harbour Bay sekira pukul 14.30 WIB, Rabu (23/3/2022).

Tidak semua penumpang ini merupakan warga negara Singapura.

Ada 26 warga negara asing yang datang, di antaranya, 22 orang warga Singapura, 2 warga negara India, 1 warga negara Kanada, dan 1 warga negara Australia.

Sementara itu, 68 penumpang lainnya adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari negara Singapura.

Pengelola Pelabuhan Harbour Bay, Welfizon, mengakui, kedatangan penumpang dari Singapura kali ini adalah yang terbanyak sejak covid-19.

Sebelumnya, jumlah penumpang internasional yang datang bisa dihitung jari.

Ia mengungkapkan, pembukaan Pelabuhan Harbour Bay bagi wisman sudah berlaku sejak tanggal 21 Maret kemarin.

Tetapi, belum ada peningkatan signifikan atas kedatangan wisman, sampai hari ini.

"Belum berjalan signifikan. Sekarang yang banyak itu orang Indonesia yang pulang dari Singapura. Lainnya ada juga yang bolak-balik, tapi mereka bekerja di sini," jelas Welfizon, Rabu (23/3/2022).

Sampai saat ini, pelayaran kapal dari dan ke Singapura lewat pelabuhan ini hanya dilayan satu kali per hari.

Pelayaran ini pun dijalankan setiap hari dengan kapasitas kapal sekitar 232 orang.

Fasilitas dan petugas untuk pengecekan dokumen serta pemeriksaan PCR sudah tersedia di Pelabuhan Harbour Bay.

Sehingga, penumpang yang baru datang bisa langsung melakukan pendataan.

Sebelum menjalani pengambilan sampel swab PCR, lalu beralih ke pemeriksaan imigrasi.

Pihaknya berharap, pemerintah segera memberlakukan aturan pembukaan pintu masuk bagi wisatawan mancanegara (wisman).

Terutama, ia berharap wisman tidak diberatkan dengan syarat-syarat atau prosedur yang rumit.

"Harapan kami, aturan yang sudah direncanakan ini segera dijalankan. Kalau bisa dibuka saja semua, biar Batam ini kembali ramai," harap Welfizon.

Dampak kedatangan puluhan orang dari Singapura ini, suasana terminal Harbour Bay Batam pun ramai, tidak hanya oleh penumpang, tapi juga para penjemput.

Sejumlah penjemput, porter, hingga supir taksi, sudah datang menunggu keluarnya penumpang dari pintu kedatangan.

Beberapa penjemput adalah warga Batam yang hendak bertemu dengan anggota keluarganya, namun ada pula beberapa petugas hotel yang berjaga.

Baca juga: Syarat Bepergian Terbaru di Pelabuhan Harbour Bay Batam saat Kepri PPKM Level 1

Baca juga: Termasuk Singapura Malaysia, Daftar 9 Negara Bebas Visa Masuk Batam, Bintan, Tanjungpinang

Para petugas berseragam jas ini berasal dari berbagai hotel di Batam, seperti Best Western Premier (BWP), Swiss Bell Inn, Pacific Hotel dan hotel lainnya.

Mereka ditugaskan untuk menjemput wisatawan yang memang sudah memesan kamar hotel di tempatnya masing-masing.

"Memang aturannya kami wajib menjemput ke hotel. Hari ini kami menerima 6 wisman," ujar Bell Driver BWP Panbil, Perdi, ketika diwawancarai.

Sebagai pekerja hotel, Perdi sangat antusias terhadap meningkatnya jumlah kedatangan orang dari Singapura akhir-akhir ini.

Ia mengungkapkan, menjelang akhir tahun 2021, okupansi hotel tempatnya bekerja sudah mulai meningkat.

Meski, selama ini tamu-tamu hotel didominasi oleh wisatawan nusantara atau warga negara asing yang bekerja di Batam.

Sementara itu, kehadiran wisman di hotel-hotel kota Batam (city hotel) masih sangat langka.

"Kami antusias sekali, ada peningkatan. Tapi sementara ini turis asing belum, hanya dari pekerja," tambah Perdi.

Kehadiran penumpang kapal dari Singapura ini pun menjadi kabar baik bagi para pencari rezeki di sekitar pelabuhan, seperti para porter dan sopir taksi.

Selama ini, penumpang yang datang terlalu sedikit bagi mereka untuk meraup rezeki yang diharapkan.

Namun kini, sejak kapal berlabuh, sudah ada beberapa porter dan sopir taksi yang langsung mendatangi terminal kedatangan untuk menggaet penumpang.

Tampak di depan pintu terminal itu, puluhan koper dan tas bawaan sudah terkumpul dan dijaga oleh para porter.

"Sekarang banyak yang datang, kami jadi ada kerjaan lebih," ujar salah seorang porter.

Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) Batam, AKP Yusriadi Yusuf, ketika ditemui di lokasi pelabuhan mengatakan, sejak aturan baru karantina 1x24 jam itu mulai diberlakukan, aktivitas di pelabuhan mulai nampak bergairah.

Ia mengungkapkan, saat ini ada tiga pelabuhan internasional di Batam yang sudah dibuka yaitu Harbourbay 1 trip, Ferry Internasional Batamcenter 2 trip dan Nongsapura 1 trip setiap Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu saja

Saat ini penumpang masih didominasi WNI dan selebihnya WNA yang datang untuk urusan pekerjaan.

Jumlahnya mencapai rata-rata 85-90 penumpang per hari.

Untuk prosedur protokol kesehatannya, WNA yang masuk ke Batam tetap menunjukkan sertifikat vaksin 2 dan 3 serta hasil tes negatif PCR atau bebas Covid-19 dari negara asal.

"WNA atau WNI yang tiba di Batam akan di-PCR ulang, sambil menunggu hasil dan karantina 1x24 jam. Bagi WNI yang domisilinya di Batam karantina di rumah sendiri," jelas Yusuf.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk menetapkan prosedur pelaksanaan masuknya wisman melalui 8 pintu masuk pelabuhan di Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun, salah satunya adalah Pelabuhan Harbour Bay.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengupayakan diskresi-diskresi atas syarat keluar masuk wisman.

Seperti penambahan negara bebas visa masuk, pemangkasan alur pemeriksaan covid-19.

Serta usulan peniadaan aturan kuota masuk ke negara Singapura.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved