HUMAN INTEREST

Sarom Pejuang Nafkah Asal Anambas, Berharap Rezeki Ramadan Bisa Memperbaiki Rumah

Kisah pejuang nafkah asal Anambas kali ini datang dari Sarom. Pria 53 tahun ini berharap benar berkah Ramadan untuk membangun rumah untuk keluarganya.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
Penjual kelapa muda saat bulan puasa, Sarom (53) bersama istri dan anaknya tengah sibuk menjual air dagangannya untuk pilihan buka puasa di tepi jalan Pasar Tarempa, Senin, (4/4/2022). 

Ternyata usaha suami yang beristeri asal Medan itu tak sia-sia.

Baca juga: 5 Rekomendasi Minuman Buka Puasa untuk Bantu Program Diet saat Ramadan

Baca juga: Ibu kota Kepri Atur Waktu Operasional Tempat Hiburan Selama Ramadhan, Wajib Tutup 5 Hari

Awal meniti usaha sebagai penjual kelapa muda laku keras hingga sehari terjual sebanyak 400 buah saat bulan puasa.

Kondisi itu terjadi sebelum 'badai' virus corona datang.

Sekarang kondisinya berbeda. Penjualannya turun drastis, meski banyak yang ia dengar jika perekonomian sudah mulai bangkit.

"Sekarang hanya bisa laku antara 100 sampai 150 buah," ucapnya.

Untuk mensiasatinya supaya dapur tetap ngebul, Sarom pun cekatan mengambil profesi lain.

Mulai dari kuli bangunan, ambil upah pecah batu di Pulau Siantan.

Sampai menjual aneka buah-buahan yang sedang musim di Anambas dan menjajakannya secara keliling menggunakan gerobak.

"Semua untuk nambah-nambah penghasilan," terangnya.

Ayah dari tiga anak ini juga mengaku, buah kelapa yang ia jual dibelinya seharga Rp 7 ribu dari pemilik kebun di daerah Arung Hijau dengan risiko yang dipanjat oleh dirinya sendiri.

Menurutnya, risiko itu harus ia tempuh untuk mencukupi kebutuhan hidup dan kebutuhan ketiga anaknya yang masih bersekolah.

Baca juga: Ditjen Dukcapil Kunjungi Anambas, Pastikan Layanan Administrasi Kepedudukan Sesuai Aturan

Baca juga: Menu Sahur dan Buka Puasa Sehat Ala Dokter Zaidul Akbar, Tetap Fit dan Bugar Tanpa Takut Gemuk

"Tapi Alhamdulillah, putri sulung saya bisa kuliah dan sambil mengajar di SLB Arung Hijau. Kalau yang bungsu laki-laki sekolah pesantren di Batam karena dia bilang cita-citanya mau jadi ustaz," tutur laki-laki yang telah menetap 18 tahun di Anambas itu.

Pada bulan suci Ramadan ini, Sarom hanya berharap memperoleh berkah yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Mengingat penghasilan itu sebagian akan ditabungnya untuk membangun rumahnya yang masih belum selesai utuh.

"Sekarang baru separoh yang siap dan separoh belum. Rabungnya juga belum ada.

Makanya kalau hujan pasti bocor ke dalam. Ya semoga ada rezeki lah di bulan puasa ini, buat pelan-pelan selesaikan rumah," tukasnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Ramadhan

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved