WAWANCARA EKSKLUSIF
Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir, Saatnya Mal di Batam Bangkit?
Setelah dua tahun seolah mati suri akibat hantaman pandemi covid-19, kini mal di Batam mulai menunjukkan geliatnya. Simak wawancara podcast kali ini.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak |
Edy : Jadi itu perpindahan arus, untuk kita lakukan saat imlek mengejar moment Ramadhan ini. Karena DC Mall ini terbilang Mall tertua di Batam, lampu gemerlap itu kita jadikan konsep untuk menarik minat anak-anak muda.
Kondisi Mal kami lebih banyak promo bazar, melalui supermarketnya yang terkenal akan kelengkapan dan belanja murahnya.
DC Mal juga lebih banyak bertumpu pada tenant-tenant lokal Batam sehingga kalau di beberapa Mall lainnya saat puncak Covid-19 kemarin pada keluar di kami justru tidak terlalu lah.
TB : Saya tertarik dengan perbedaan segmen pasar antara DC Mall dan Mall Botania kira-kira sepeeti apa itu bang ?
Edy : Kalau segmen pasar DC Mall lebih kepada kalangan ekonomi menengah ke bawah, terus tenant kita banyak lokal, lalu kita lebih mengandalkan supermarket yang murah dan lengkap seperti busana muslim yangungkin jarang dimiliki oleh beberapa Mall lain.
Hel : Segmen pasar tentu berbeda-beda, kita pun harus lah mengetahui dimana letak kapasitas kita. Seperti kami yang dipinggiran kota lebih kental akan konsep family oriented tentu akan lebih banyak diburu oleh papa mama muda, kalau di tempat kita tempat main bola anak-anak ada, untuk makanan ada, baju juga ada. Jadi yang untuk menutup kekeurangan kita ya melalui event-event begitu.
TB : Ketika manajemen melakukan keunggulan itu, berdampak gak untuk menambah pemasukan ?
Hel : Sangat berdampak ya, karena sekecil apapun potensi, kita gedek dan itu yang kita lakukan.
TB : Ke depan apa yang akan dilakukan lagi untuk semakin menarik minat pengunjung ke DC Mall bang Edy ?
Edy : Kalau untuk treatment kita lewat promo-promo barang murah dan lengkap. Kalau dulu kita ada agenda tahunan seperti Suara DC, tapi kalau sekarang event-event kita lebih kepada mengisi moment apabila ada yang kosong.
TB : Bang Hel, menurut bang frekuensi pengunjung ke Mall sejak awal 2022 meningkat gak ?
Hel : Menurut saya meningkat, karena begini, setiap Mall itu punya seasionnya, kemarin yang menghambat itu karena adanya PPKM, tapi setelah itu mulai naik lagi. Khususnya bulan Ramadhan ini, jelas moment sekali bagi kita.
TB : Baru-baru ini kan ada kebijakan dibukanya pintu masuk WNA, menurut bang Edy, ada gak sih dampak positifnya bagi pengelola Mall ?
Edy : Tentu ada berdampak sih, meskipun tidak seperti dulu sebelum ada pandemi Covid-19. Tapi paling tidak setelah dibuka baru-baru ini pengunjung dari Singapura ada lah datang dengan keluarga satu atau dua mobil gitu. Kalau dulu mau puluhan mobil pakai jasa travel mereka.
Hel : Kalau dikita yang baru berdiri tahun 2019 ini mungkin pengaruhnya ada tapi persentasenya fifty-fifty.
Karena WNA ini kan senangnya dengan treatment produk makanan kemasan dan juga busana. Kita ada cuma gak banyak pilihannya karena kita lebih kepada treatment family oriented. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)