KARIMUN TERKINI
Krisis Listrik di Karimun Ganggu Siswa Belajar, Orangtua Kirim Surat Terbuka untuk PLN
Orangtua siswa membuat surat terbuka di kolom komentar akun medsos PLN Karimun. Isinya minta agar pemadaman tak terjadi pada malam hari
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Pemadaman listrik bergilir di wilayah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih belum berakhir.
Bersamaan dengan itu, keluhan hingga hujatan negatif dari masyarakat terus membanjiri media sosial akun resmi PLN Tanjungbalai Karimun.
Salah satu komentar itu datang dari orang tua siswa.
Di sana dia menuliskan surat terbuka yang ditujukan untuk pihak PLN Tanjungbalai Karimun.
Dia mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya sebagai orang tua atau wali murid, dengan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan pada malam hari.
Pasalnya, anaknya yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) akan menghadapi ujian kenaikan kelas mulai 5 Juni 2022.
Sementara pemadaman listrik bergilir karena proses penginstalan mesin baru PLN, bisa kembali normal ditargetkan pada 15 Juni 2022 mendatang.
Sebagai orangtua, dia berharap dan meminta PLN ULP Karimun untuk tidak memadamkan listrik di waktu malam hari menjelang ujian sekolah, besok harinya.
Baca juga: Jadwal Pemadaman Listrik PLN Karimun LAGI Kamis (2/6), Berlaku Hingga 02.00 WIB
Baca juga: PLN Selesaikan Perbaikan Mesin PLTU di Karimun, Pemadaman Listrik Masih Lanjut?
Dalam surat terbuka itu, dia meminta agar PLN ULP Karimun tidak melakukan pemadaman antara pukul 18.00 WIB hingga 22.30 WIB.
"Jika terpaksa harus dipadamkan, mohon tidak terjadi pada malam hari pada pukul 18.00 WIB hingga 22.30 WIB," tulis surat yang ditandatangani oleh Abd Hafid.
"Untuk mendukung cita-cita anak sekolah yang berjuang dalam ulangan kenaikan kelas, sehingga mereka dapat lulus menuju jenjang yang lebih tinggi," tambahnya.
Terakhir, dalam surat itu, dia juga berharap agar mesin baru PLN serta kapasitasnya memadai dan dapat berfungsi dengan baik untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Karimun.
Terkait surat terbuka itu, Kepala PLN ULP Tanjungbalai Karimun, Hendrico memberikan tanggapannya.
Pihaknya merasa sangat sulit mewujudkan permintaan orang tua siswa itu.
"Kondisi sekarng lagi defisit dan kemampuan pembangkit menurun. Sementara jumlah pemakaian listrik masyarakat meningkat. Jika meniadakan pemadaman di pukul 18.00 hingga 23.00, Karimun bisa blackout," ujar Hendrico.