TANJUNGPINANG TERKINI

Derita Warga Tanjung Pinang, Harga Telur Ayam Naik, Daging Sapi Segar Langka

Warga Tanjungpinang semakin susah saja. Setelah daging sapi segar yang mulai sukar didapat, kini harga telur ayam ras perlahan namun pasti naik.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Penjual telur ayam ras di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (4/6/2022). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Warga Tanjungpinang kini dihadapkan pada situasi sulit.

Setelah sebelumnya daging sapi segar sukar ditemukan di Pasar Baru I Tanjungpinang imbas penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Idul Adha.

Kini warga ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu dihadapkan dengan naiknya harga telur ayam ras.

Harga telur ayam ras di Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan hingga Rp 7.000 per papannya.

Kenaikan ini diketahui karena terjadinya lonjakan pada harga pakan ternak.

Naiknya harga telur ayam ras ini juga dipicu dengan permintaan masyarakat yang meningkat.

Salah satu pedagang telur ayam ras, Lela di Tanjungpinang mengatakan sudah terjadi kenaikan harga telur ayam ras pada akhir Mei 2022 lalu.

Ia sendiri menjual beberapa jenis telur ayam ras berdasarkan kualitasnya.

Baca juga: Stok Telur Ayam Kosong, Disperindag Anambas Koordinasi ke Tanjungpinang

Baca juga: Harga Telur Ayam di Batam Masih Tinggi Pasca Idul Fitri, Kadisperindag Ungkap Penyebabnya

“Kami ada 3 jenis telur ayam ini, ada yang nomor 1,2,dan 3, harganya pun berbeda masing - masing telur. Kebetulan saya ambil telur ayam dari Pulau Bintan,” ucap Lela, Sabtu (4/6/2022).

Lela menjelaskan untuk harga telur ayam ras nomor 3 sebelumnya di jual dari harga Rp 46 -47 ribu sekarang ini dibanderol Rp 50 ribu per papan.

Sementara itu harga telur ayam ukuran nomor 2 sekarang naik diharga Rp 52 ribu per papan, harga itu naik sebesar Rp 7.000 dari sebelumnya dijual Rp 43 ribu untuk satu papan.

Kemudian telur ayam ras yang ukuran nomor 1 dijual Rp 58.500 per papan

Saat ini katanya telur ayam ras yang dipasok dari Kabupaten Bintan itu mangalami kenaikan akibat lonjakan harga pakan ternak yang sudah terjadi sejak beberapa waktu belakang.

"Dari pemasok kabarnya naik harga telur saat ini karena harga pakan juga naik,” ungkapnya.

Naiknya telur ayam ras ini juga dikeluhkan oleh penjual makanan, di mana salah satu pedagang makanan pinggir jalan kebingungan menjual telur ayam yang sudah di masak.

Sehingga mereka harus membeli telur ayam tidak perbutir melainkan per papan.

“Lebih untung belinya per papan dibanding harus beli satuan. Satu butir saja bisa Rp 2.000, kalau beli satu papan cuma Rp 18 ribu dapat 10 butir,” kata Ali.

Baca juga: Stok Telur Ayam di Pasar Inpres Tarempa Anambas Kosong Gegara Kapal Telat Datang

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Martabak Telur Ayam Ebi, Menu Buka Puasa Sederhana dan Lezat

Saat ini tidak hanya telur ayam ras saja yang mahal, bahan komoditas pangan lainnya pun juga ikut naik.

KRISIS Daging Sapi Segar

Stok daging sapi segar di Pasar Baru I Tanjungpinang sebelumnya mulai sukar ditemukan.

Bahkan belum mendekati pukul 09.00 WIB, daging sapi segar sudah kosong di lapak pedagang ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.

Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan sapi dan kambing ini membuat penjual sapi kesulitan untuk memperoleh sapi dari luar Tanjungpinang.

Seperti yang dirasakan oleh Wirman, pedang daging sapi segar di tiga pasar tersebut mengaku hanya bisa bergantung pada enam sapi yang masih hidup saja.

Saat ini sapi yang ia miliki hanya tersisa enam ekor saja untuk dijual. Satu kilogram sapi segar ia jual dengan harga Rp 160 ribu.

“Sekarang ini memang stok daging segar kita dibagi-bagi ya, satu ekor sapi itu kita jual untuk dua hari, biasanya satu ekor sapi itu untuk dua hari, sekarang harus dibagi biar besoknya bisa dijual dan tidak kosong di sini,” ucap Wirman kepada TribunBatam.id, Kamis (2/6/2022).

Terkendalanya sapi yang masuk ke Tanjungpinang, membuat penjual sapi segar harus menjual setengah dari satu ekor sapi, sedangkan saat hari biasa pedagang bisa menjual satu ekor sapi.

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Martabak Telur Ayam Ebi, Menu Buka Puasa Sederhana dan Lezat

Baca juga: Harga Telur Ayam Karimun Naik Terus, Terus Merangkak Sejak Natal

“Satu ekor sapi ini beratnya sekitar 200 hingga 250 kilogram, karena sekarang kita bagi-bagi, jadi satu hari kita hanya bisa jual sekitar 100 kilogram daging saja,” sebutnya.

Kendati demikian yang membeli sapi segar ini lebih banyak penjual bakso dan pedagang warung makanan, sementara itu antusias masyarakat membeli sapi segar tidak lah banyak.

“Memang yang banyak beli ini pedagang bakso dan rumah makan, makanya cepat habis karena sudah banyak yang pesan,” sebutnya.

Dikatakan Wirman bahwa stok sapi yang ia ambil ini berasal dari daerah Lampung, akibat merebaknya wabah PMK saat ini sapi yang seharusnya tiba di Tanjungpinang menjadi terhenti keberangkatannya.

Sementara itu salah satu pembeli yang baru saja mendatangi lapak Wirman harus merasakan kecewa karena daging sapi yang ingin ia beli sudah kosong atau stoknya habis.

“Saya baru aja sampai di pasar belum juga siang, dagingnya sudah habis, tadi sempat nanya juga di mana lagi ada yang jual, cuma katanya udah pada habis juga di tempat lain, jadi susah sekarang mau beli daging,” ujar Sisri yang datang ke lapak Wirman.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved