TRIBUN PODCAST

Apa Kabar Proyek Listrik Tenaga Surya Kepri - Singapura? Akankah Berdampak untuk Kepri?

Pelayanan listrik di Kepri belum tercukupi tapi kita menjual listrik ke luar negeri. Akankah listrik di Kepri tetap terlayani? Simak Tripod kali ini.

TRIBUNBATAM.ID/ICHWAN NUR FADILLAH
Syamsul Bahrum, Analisis Kebijakan Ahli Utama Pemprov Kepri. 

TB: jadi skema kerjasamanya bagaimana? Apakah 18 perusahaan itu masuk ke dalam sub-sub perusahaan milik Pemerintah Singapura lalu investasi ke Indonesia. Atau mereka 18 ini langsung boleh berinvestasi mengerjakan proyek ini, lalu penyaluran atau ekspor listrik itu bekerja sama dengan perusahaan listrik yang ada atau bagaimana?

SB: kita harus bedakan termasuk beberapa kewajiban bisa saja diarahkan untuk kerja sama dengan PLN, karena grit power dikuasai oleh secara hukum oleh PLN. Memiliki legal right terhadap pendistribusian listrik ke masyarakat, industri dan lain-lain nya.

Tentunya kerjasama ini harus melihat kedua sisi negara Indonesia dengan Singapura.

TB: Kira-kira apa kepentingan Singapura dalam proyek ini?

SB: setiap negara itu berkewajiban sebelum tahun 2035 tak salah saya, untuk mengkombet energinya dari Tradisional energi seperti menggunakan bahan bakar minyak dan gas yang dianggap mereduser ekologi kepada energi terbarukan yang sifatnya gret energi.

Ketika Singapura ingin melakukan seperti itu, alternatif mereka adalah tidak mungkin menggunakan ombak atau angin. Yang ada hanya energi solar.

Ketika menggunakan solar energi maka membutuhkan lahan yang luas, Singapura saya lihat sudah mulai menggunakan setiap kontruksi yang dibangun gedung-gedung mereka sudah menggunakan solar top ruft. Atap-atapnya diberikan solar energi.

TB: jika rencana ini akhirnya terwujud,  target pak Gubernur seluruh Kepri beralih menggunakan listrik tenaga disel dan lain-lain ke tenaga solar atau surya atau bagaimana?

SB: sebenarnya begini, proyek inikan ada di Kepri, walaupun kita bicara Indonesia Singapura mohon maaf ya.

Proyek ini ada di Kepri, ibaratnya produsen ini ada di tempat kita ending costumer nya kan dua, Singapura dan Indonesia.

Kan barangnya ada di tempat kita, jadi sangat mudah sekali saya kira Pak Gubernur untuk meminta kewajiban semacam PSO atau CSR, untuk perusahaan menyisihkan keuntungan nya. Atau tidak harus menyisihkan keuntungan, tapi masuk dalam skema investasi mereka untuk menerangi listrik di tempat kita.

TB: sudah satu jam kita membahas proyes besar ini bersama Bang Syamsul, memang ini masih rencana tapi tentunya dengan berhasilnya proyek ini akan berdampak positif kepada kita sebagai tuan rumah.

Di akhir acara ini saya ingin meminta kepada Bang Syamsul untuk memberikan Closing statement sesuai dengan tema kita. Silahkan bang.

SB: kita berada dalam posisi yang sangat strategis secara geopolitik dan geoekonomi. Oleh sebab itu tugas kita adalah untuk mengamankan dan mengamankan masyarakat yang juga membutuhkan kenyamanan dan keamanan dari pada investor.

Tugas kita adalah mendukung pemerintah sesuai dengan tujuan negara dalam bentuk apapun, supaya apa yang direncanakan oleh pemerintah dan diinginkan oleh masyarakat berada dalam satu  koridor yang koheren dan terintegrasi dan dalam hal inilah peranan swasta tak bisa kita abaikan, sebagai mereka yang bersikukuh untuk berinvestasi yang tentunya tugas kita untuk mengamankan investasi ini apalagi investasi yang menyakut kita sebagai tuan rumah.

Dan proyek ini berada di kepri sebagai tuan rumah tentu kita harus memberikan yang terbaik bagi investasi ini dan toh akhirnya tidak ke mana-mana investasi ini ya tetap dari kita oleh kita dan untuk kita. Walaupun di sisi lain memang ada upaya untuk ekspor ke luar negeri.

Nah ekspor ini pun tentunya akan memberikan nilai tambah benefit bagi negara. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved