Gubernur Ungkap Kendala Bangun Jembatan Batam Bintan, Singgung Kemampuan APBD Kepri
Gubernur Kepulauan Riau mengungkap kendala dalam membangun Jembatan Batam Bintan. Ia bahkan sampai menyinggung kemampuan APBD Kepri yang terbatas.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengungkap kendala pembangunan Jembatan Batam Bintan.
Satu di antaranya investigasi atau peninjauan kembali Detail Engineering Design (DED) belasan titik tiang jembatan yang nilainya mencapai Rp 55 miliar.
Ansar Ahmad mengakui jika kemampuan ABD Kepri tidak bisa mengakomodir biaya itu.
Apalagi Presiden Jokowi sebelumnya menginstruksikan semua biaya proses di lapangan diserahkan ke daerah.
Pemerintah Pusat dalam hal ini menanggung biaya pembangunannya saja.
"Ada delapan sampai 16 titik yang DED-nya butuh ditinjau kembali. Karena jembatan ini sangat panjang, jadi konstruksi tiang harus benar-benar diperhitungkan dengan matang," ungkap Ansar Ahmad, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Gubernur Kepri Usulkan 10 Proyek Strategis 2023 ke Pusat, Ada Jembatan Batam Bintan
Baca juga: Negeri K-Pop Korea Selatan Berminat Biayai Jembatan Batam-Bintan Pakai Skema KPBU
Ansar yang ditemui sesudah menghadiri kegiatan pembagian insentif RT/RW di Sagulung dan Batuaji berencana menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan kendala yang dihadapi ini.
Sementara proses pembebasan lahan menurut Ansar Ahmad masih terus berlanjut.
Terkait hal itu, ada beberapa hal yang masih harus dikomunikasikan dengan kejaksaan.
Ia optimis jika hal tersebut akan selesai dalam waktu dekat.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga meminta doa dari masyarakat Provinsi Kepri, agar pemerintah pusat, bisa mengakomodir biaya review konsultan DED tiang jembatan Batam Bintan.
Korea Selatan Lirik Proyek Jembatan Batam Bintan
Korea Selatan sebelumnya tertarik untuk berinvestasi dalam proyek Jembatan Batam-Bintan.
Mereka tertarik untuk mendanai proyek jembatan yang menghubungkan dua pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.