PENCARIAN KORBAN INSIDEN KAPAL DI BATAM

INI Identitas Calon PMI yang Tenggelam dan Jasadnya Ditemukan Otoritas Singapura

Jenazah calon PMI yang tewas tenggelam di Perairan Nongsa, Batam ditemukan Otoritas Singapura. Ini identitas lengkapnya.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Repatriasi jenazah PMI di pelabuhan Pasir Gudang Johor Baru, Malaysia pada Januari 2022 lalu. Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) masih menunggu informasi KBRI Indonesia di Singapura terkait pemulangan jenazah Ahmat Sapii, satu di antara tujuh korban insiden kapal di perairan Batam. Foto ilustrasi. 

“Malam itu semua aktivitas tak ada kelihatan. Memang serba gelap gulita semua. Depan, belakang dan samping kiri kanan tak ada kelihatan, gelap semua,” kata Abas. 

Beberapa menit terombang ambing, kapal yang ditumpangi 30 PMI pun terus diterjang gelombang hingga akhirnya terbalik. 

“Pas kapal mau terbalik, suasana malam itu menegangkan. Ada yang histeris minta pertolongan, berdzikir, sebut nama anak dan istri, tak terbayang lah, apalagi pas lihat kiri kanan gelap gulita,” ujar Abas menceritakan kejadian malam itu. 

Abas juga mengaku sudah berpasrah pada malam itu. Tak ada yang bisa ia perbuat.

“Saya hanya bilang mak, pak, maafkan Abas. Lalu saya doa berdzikir menyerahkan diri,” tutur Abas. 

Malam itu pun bagai ajal kematian bagi 30 PMI yang ingin mengadu nasib ke Malaysia.

Semua hanyut, hanya mereka yang bisa bertahan pah yang dapat hidup.

Menceritakan kejadian saat itu, mata Abas berkaca-kaca, namun Abas berusaha terlihat tegar, lantaran ia masih seorang diri. 

“Kalau saya sih gak apa apa (single). Lah seperti paman saya, Amat (PMI). Kalau sempat tenggelam gimana anak dan istrinya di kampung halaman, bisa terancam hidup keluarganya,” kata Abas. 

Saat kapal terbalik, Abas menyebut semua penumpang berupaya menyelamatkan diri.

Ada yang berpegangan pada badan kapal, menggapai benda yang mengapung dan berusaha bertahan berenang. 

“Malam itu saya sudah pasrah. Apalagi saya tidak tahu berenang. Paman saya Amat, tiba tiba memberikan saya jeriken kecil. Itulah yang saya pegang hingga akhirnya pertolongan datang,” kata Abas. 

Menurut Abas, ia tak melihat rekannya saat kejadian itu berlangsung.

Sebab, semua serba gelap.

Abas hanya mendengar teriakan meminta tolong. Kurang lebih sekitar dua jam, mereka pun diselamatkan nelayan hingga akhirnya dibawa ke dermaga TNI AL. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved