LINGGA TERKINI

Pulau Mepar Simpan Peninggalan Kerajaan Riau Lingga Hingga Dapat Pengakuan Nasional

Pulau Mepar jadi saksi bisu jayanya Kerajaan Riau Lingga pada masanya. Termasuk beragam kearifan lokal dan permainan rakyat yang masih lestari.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Potret wisatawan saat mengunjungi wisata sejarah di Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Foto diambil belum lama ini. 

Selain itu, makam-makam tokoh besar di Kerajaan Riau-Lingga sebagian kecilnya berada di sini.

"Bisa dikatakan jika pengunjung ke Daik tapi belum sampai ke Pulau Mepar, berati belum sampai ke Kabupaten Lingga," ujar Pemerhati Sejarah, Lazuardy kepada TribunBatam.id.

KEARIFAN Lokal Lewat Talam Sehidang

Tidak hanya sejarah, tapi kearifan dan tradisi lokal yang masih ada, terus dijaga oleh masyarakat di sini.

Baca juga: Melihat Pesona Pulau Mepar Sarat Wisata Sejarah, Ada Peninggalan Kerajaan Riau-Lingga

Baca juga: TRADISI Maulid Nabi Muhammad Digelar di Desa Mepar, Masuk Warisan Budaya Tak Benda

Kebudayaan di Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri jadi daya tarik wisatawan. Makan bersama dalam bentuk 'Talam Sehidang'
Kebudayaan di Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri jadi daya tarik wisatawan. Makan bersama dalam bentuk 'Talam Sehidang' (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Ketika pengunjung tiba di Pulau Mepar, mereka akan disambut dan disapa oleh masyarakat yang memiliki kerama tamahan.

Kental dengan budaya Melayu, masyarakat di Pulau Mepar memiliki nilai kekeluargaan yang tinggi.

Pengunjung pun dibuat merasa betah, dengan warga yang selalu berbaur dengan para pengunjung.

Bahkan, beberapa tamu penting akan disambut dengan makan bersama.

Uniknya, makanan bersama ini disajikan dengan budaya 'Makan Sehidang'.

Makan Sehidang merupakan suatu tradisi masyarakat Melayu di Kabupaten Lingga yang masih terjaga saat ini.

Makan Sehidang, yakni orang-orang akan makan bersama yang disajikan di atas talam atau nampan kembang, yang ditutup menggunakan tudung saji.

Satu talam, biasanya terdiri dari empat hingga lima orang yang bisa makan bersama.

Biasanya para tamu akan disuguhkan dengan lauk pauk tradisional, seperti ikan tamban atau sayur mayur khas masyarakat di sana.

Hal ini menjadi unik, karena di tempat lain biasanya para tamu makan dalam bentuk prasmanan.

"Sangat berkesan sekali berkunjung ke Pulau Mepar. Apalagi dengan hidangan makannya, kebersamaannya, intinya dapat kekeluargaannya di sana. Orangnya ramah-ramah," tutur salah seorang pengunjung, Lena Adzaharah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved