LINGGA TERKINI

Pulau Mepar Simpan Peninggalan Kerajaan Riau Lingga Hingga Dapat Pengakuan Nasional

Pulau Mepar jadi saksi bisu jayanya Kerajaan Riau Lingga pada masanya. Termasuk beragam kearifan lokal dan permainan rakyat yang masih lestari.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Febriyuanda
Potret wisatawan saat mengunjungi wisata sejarah di Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Foto diambil belum lama ini. 

SENSASI Permainan Rakyat

Tidak sampai di situ, permainan tradisional yang masih dilestarikan menjadi daya tarik wisatawan ketika berkunjung ke sini.

Permainan menarik dan masih dilestarikan, yakni permainan Gasing dan permainan Ambung.

Baca juga: Misteri Ambung Gila Permainan Rakyat Kepri Penuh Nuansa Magis

Baca juga: Sempat Hilang 3 Hari, Seorang Nelayan Ditemukan Tak Bernyawa di Pulau Mepar Lingga

Permainan Ambung Gila saat dimainkan di Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri beberapa waktu lalu.
Permainan Ambung Gila saat dimainkan di Desa Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri beberapa waktu lalu. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Siapa yang tidak tahun dengan permainan Gasing.

Permainan Gasing di Kabupaten Lingga sendiri masuk ke dalam Warisan Budaya Tak Benda 2019, yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia.

Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa dini sini.

Selain itu, ada permainan Ambung.

Ambung sendiri merupakan sebuah keranjang para orang dulu, untuk mengisi barang-barang.

Hal inilah yang menjadi permainan masyarakat di sini, ketika menampilkan pertunjukan kepada pengunjung ataupun event-event lain, seperti acara perkawinan misalnya

Tidak heran, melalui ajang yang diselenggarakan oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) itu, Desa Mepar dianggap layak masuk 300 besar dari 3.419 desa wisata dari 34 provinsi mengikuti kompetisi Anugerah Desa Wisata.

"Alhamdulillah, Desa Mepar dapat penghargaan dari Kemenparekraf. Penghargaan yang kami dapat mudah-mudahan bisa menjadi motivasi berbuat lebih baik lagi, sehingga desa wisata yang kita impikan betul-betul berkontribusi bagi kemajuan ekonomi masyarakat desa," kata Kepala Desa Mepar, Faif Sundoyo.

"Saya ingin ciptakan ke depan orang yang berkunjung ke Tanjung Buton juga datang ke Pulau Mepar. Belum sah ke Lingga kalau belum ziarah atau berkunjung ke Mepar," sambungnya.

Di ketahui ada tiga desa di Kabupaten Lingga mencapai 300 besar atau mendapat penghargaan ADWI, yakni Desa Mepar Kecamatan Lingga, Desa Resun Kecamatan Lingga Utara dan Desa Benan kecamatan Katang Bidare.(TribumBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Lingga

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved