Ratusan Kilo Kokain Tak Bertuan Mengapung di Laut Indonesia, Kok Bisa!
Jalur penyelundupan narkoba menuju Indonesia antara lain melalui Selat Malaka, perairan Kalimantan Utara, perairan Bangka Belitung serta Anambas
Efek Penggunaan Kokain
Merilis laman TribunJambi dijelaskan beberapa efek penggunaan kokain.
Baca juga: Rutan Karimun Over Kapasitas hingga 100 Persen Lebih, Mayoritas Penghuni Kasus Narkoba
Baca juga: Antar Narkoba Pesanan Napi, 2 Orang Ini Langsung Temui Petugas Lapas Madiun, Kini Masuk Bui
Penggunaan kokain umumnya akan berdampak jangka pendek dan panjang untuk tubuh penggunanya.
Efek jangka pendek
- Kokain menyebabkan high yang intens dan singkat yang segera diikuti perasaan sebaliknya, depresi berat, resah dan ketagihan lebih banyak narkoba. Si pengguna umumnya tidak dapat makan dan tidur dengan cukup. Mereka bisa mengalami peningkatan detak jantung yang tajam, ketegangan otot dan konvulsi.
- Kokain akan meningkatkan risiko pengguna. Serangan jantung, stroke, kejang atau gagal pernapasan dan masing-masing dapat berakibat kematian mendadak.
Efek jangka panjang
Istilah "morfinis (dope fiend)" awalnya diciptakan beberapa tahun yang lalu untuk menggambarkan dampak negatif dari penggunaan kokain yang berkepanjangan.
Ketika toleransi terhadap narkoba meningkat, semakin banyak jumlah yang diperlukan agar dapat merasakan high yang sama.
Penggunaan harian yang berkelanjutan menyebabkan kekurangan tidur dan kehilangan nafsu makan.
Pengguna dapat menjadi psikosis dan mulai mengalami halusinasi.
Karena kokain mengganggu otak dalam memproses zat kimia, pengguna selalu memerlukan lebih banyak narkoba untuk sekedar merasa "normal".
Pengguna yang menjadi ketagihan kokain (sama dengan narkoba lainnya) kehilangan minat pada bidang lain dalam kehidupan.
Depresi sangat parah yang berasal dari meredanya efek narkoba ini, menyebabkan pengguna akan melakukan apa saja untuk mendapatkan narkoa, bahkan melakukan pembunuhan.
Baca juga: Siapa DJ Inisial J Ditangkap Polisi atas Dugaan Penyalahgunaan Narkoba?
Baca juga: Beri Info Soal Pengedar Narkoba di Kampung Aceh, Seorang Warga Batam Langsung WhatsApp Kapolresta
Jika dia tidak bisa mendapatkan kokain, depresinya bisa menjadi sangat kuat sehingga dapat mendorong pecandu untuk melakukan bunuh diri.
Berikut dampak jangka panjang akibat mengonsumsi kokain:
- Kehilangan nafsu makan
- Peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh
- Kontraksi pembuluh darah
- Meningkatnya laju pernapasan
- Membesarnya pupil
- Pola tidur yang terganggu
- Rasa mual
- Hiper-stimulasi
- Bersikap aneh, tidak terduga, terkadang bertindak keras atau kejam
- Halusinasi, gembira yang berlebihan, sifat lekas marah
- Halusinasi taktil yang mangakibatkan ilusi seakan-akan ada serangga yang menggali lubang di bawah kulit
- Perasaan gembira berlebihan
- Kecemasan dan paranoia
- Depresi
- Ketagihan narkoba yang hebat
- Panik dan psikosis
- Konvulsi, kejang-kejang dan mati mendadak karena dosis yang tinggi (bahkan cuma sekali pakai)
- Kerusakan permanen pada pembuluh darah di jantung dan di otak dapat terjadi.
- Tekanan darah tinggi, berakibat serangan jantung, stroke dan kematian
- Kerusakan pada lever (hati), ginjal dan paru-paru
- Kerusakan jaringan dalam hidung, bila dihirup
- Gagal pernapasan, bila dihisap seperti rokok
- Penyakit-penyakit menular dan peradangan, bila disuntikkan
- Kekurangan gizi, kehilangan berat badan
- Kerusakan gigi yang parah
- Halusinasi pendengaran dan taktil
- Masalah seksual, kerusakan reproduksi dan infertilitas (bagi pria dan wanita)
- Disorientasi, apatis, kebingungan dan kelelahan
- Sifat lekas marah dan gangguan suasana hati
- Meningkatnya perilaku yang membahayakan
- Delirium atau psikosis
- Depresi berat
- Meningkatnya toleransi dan ketagihan (walaupun hanya sekali pemakaian).
Baca juga: Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau : Lindungi Keluarga Dari Narkoba dari Lingkup Terkecil
Baca juga: 17 Kg Sabu Dilarutkan Dalam Air Panas, Narkoba Hasil Tangkapan di Pulau Buaya Batam
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id/ Kompas.com/ TribunJambi)