Ratusan Kilo Kokain Tak Bertuan Mengapung di Laut Indonesia, Kok Bisa!
Jalur penyelundupan narkoba menuju Indonesia antara lain melalui Selat Malaka, perairan Kalimantan Utara, perairan Bangka Belitung serta Anambas
Kokain itu akhirnya dimusnahkan setelah TNI AL mengantongi izin dari pengadilan.
Paket kokain di Perairan Anambas
Penduduk di kawasan Pantai Tunjuk, Desa Landak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepulauan Riau) menemukan 43 paket berisi kokain yang mengambang di wilayah perairan.
Warga setempat bernama Rasdikun (43) pertama kali melaporkan penemuan 36 paket kokain tersebut pada Jumat (1/7/2022) sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, Rasdikun Radikun lalu melapor ke Ketua RT setempat bernama Samsul Bahri terkait penemuannya itu.
Dilansir dari kompas.com, Samsul segera mengontak Babinsa Koramil 04/Letung, Serda Dwi Yugo.
Sehari setelah Rasdikun menemukan paket itu, seorang warga kembali menemukan tiga paket serupa di Desa Landak dan satu paket di Desa Keramut, pada 2 Juli 2022.
Lalu hingga Senin (4/7/2022) ditemukan total ada 43 paket dengan berat total 43 kilogram berisi kokain.
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Pol Krisno Siregar menduga 43 kilogram kokain itu sengaja dibuang oleh pihak tertentu.
Menurut dia, paket kokain yang dibuang itu nantinya akan diangkut oleh kapal pengakut untuk diedarkan di negara tujuan.
"Analisa kami bahwa wilayah laut Indonesia telah dijadikan sebagai lintasan bagi kapal pengangkut (mother vessel) kokain dari source country dan membuangnya di perairan Indonesia kemudian diambil oleh kapal penjemput (daughter ship) kemungkinan untuk dibawa ke negara tujuan," kata Krisno saat dikonfirmasi, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Pakai Kokain di Apartemen, Pemain Film Air Terjun Pengantin Nanie Darham Disergap Polisi
Baca juga: 4 Tips Membuat Sate Kambing Lezat Tanpa Bau Prengus, Siapkan Daun Pepaya
Ditemukan Warga Saat Cari Barang Bekas
Krisno mengatakan, modus operandi membuang kokain di laut atau perairan bukan hanya terjadi di Indonesia.
Namun, ini juga pernah ditemukan di beberapa negara lain.
Ia mengatakan, berdasarkan data Dittipidnarkoba Bareskrim, Indonesia bukan negara tujuan peredaran gelap kokain di dunia.