TANJUNGPINANG TERKINI
Pemprov Kepri Bangun Gedung LAM, Pedagang Mohon Tak Ganggu Kawasan Kuliner
Tidak hanya pedagang kawasan Tepi Laut, pembangunan Gedung LAM di Tanjungpinang juga mendapat tanggapan dari akademisi di Kepri, Roby Patria.
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berencana akan menjadikan Taman Gurindam 12, Tepi Laut, sebagai lokasi pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM).
Kawasan Tepi Laut lokasi pembangunan gedung LAM diketahui menjadi kawasan kuliner serta ruang publik yang biasa ramai saat sore hingga malam hari.
Tidak hanya itu, kawasan lokasi pembangunan gedung LAM itu mulai banyak tempat rekreasi yang bisa dinikmati masyarakat Kota Tanjungpinang.
Bahkan kawasan ini semakin hidup bagi pelaku usaha UMKM dan pedagang yang berjualan di sini.
Rencana Pemprov Kepri untuk membangun gedung LAM di kawasan Anjung Cahaya Tepi Laut ini pun menuai tanggapan dari warga Tanjungpinang dan para pedagang yang berjualan.
Pedagang telur gulung, Ismail di kawasan itu misalnya.
Baca juga: Tinjau Gedung LAM Kepri di Tanjungpinang, Gubernur Bakal Tata Gurindam 12

Pria 41 tahun yang hampir satu tahun berjualan telur gulung di sekitar Anjung Cahaya merasa kurang setuju dengan rencana pembangunan gedung LAM ini.
Karena ia sangat khawatir akan berdampak pada pedagang lainnya yang sudah lama berjualan di sana.
“Sejak dulu Anjung Cahaya ini tempat hiburan masyarakat, bisa dibilang pusatnya keramaian, terkenal juga dengan 1.000 kursi, tempat biasanya orang ngopi. Sangat disayangkan jika tradisi itu nanti hilang kalau ada pembangunan gedung di sini,” ucap Ismail, Selasa (2/8/2022).
Menurutnya, alangkah baiknya kawasan ini ditata lebih baik daripada nanti menghilangkan tradisi masyarakat ngopi di pinggir laut.
Sementara itu, Direktur Perwakilan Public Trust Institute (Putin) Kepulauan Riau, Robby Patria memberikan pendapatnya.
Menurutnya gedung LAM Provinsi Kepri sudah ada di Dompak, yang digunakan Dinas Kebudayaan Pemprov Kepri.
Ketika Pemko Tanjungpinang masih keberatan untuk menyerahkan aset Anjung Cahaya untuk digunakan Pemprov Kepri membangun gedung LAM, sebenarnya Pemprov Kepri bisa membangun di lahan Pemprov Kepri yang berlokasi di Dompak.
Baca juga: Pengurus LAM Kota Batam Di-Resuffle, Ini Pesan Ketua Umum LAM Batam Nyat Kadir

"Sebenarnya, banyak lahan Pemprov Kepri di Dompak yang belum dipakai dan bisa digunakan untuk pembangunan gedung LAM atau Dekranasda," ujar Robby.
Robby mengatakan Anjung Cahaya merupakan lokasi strategis yang masih dimiliki Pemko Tanjungpinang.
Hal ini karena aset yang sekarang menjadi Tugu Sirih sudah diserahkan Pemko Tanjungpinang ke Pemprov Kepri.
"Perlu dipikirkan juga ratusan pedagang yang berada di Anjung Cahaya. Mereka mesti diberikan peluang agar bisa tetap berdagang di sana," sebutnya.
Yang menjadi pertanyaan lagi menurutnya adalah mengapa Pemprov Kepri tidak memanfaatkan lahan di Dompak atau gedung Dinas Kebudayaan itu diambil lagi untuk fungsinya gedung LAM, kenapa tidak memakai bangunan yang ada di sana.
Tentu, Pemprov Kepri memang harus menggunakan anggaran itu dengan sebaik-baiknya.
Jangan sampai, misalnya untuk pengalokasian anggaran yang sama untuk pembangunan gedung yang sama dan sudah ada.
Baca juga: Walikota Resmikan Sekretariat LAM Tanjungpinang, Rahma : Gedung Tetap Berciri Melayu
"Karena memang sudah pernah dibangun, kemudian dibangun kembali. Ini memandang efektivitas penggunaan anggaran mesti ditinjau ulang, sejauh mana pentingnya untuk membangun itu. Saya kira Pemprov Kepri masih bisa membangun lagi di kawasan Dompak, karena masih banyak lahan Pemprov di situ," jelas Robby.
Anjung Cahaya itu merupakan area publik yang biasa dinikmati oleh warga untuk bersantai, kemudian perlu dilihat juga Anjung Cahaya itu apakah kawasan untuk membangun gedung itu atau kawasan untuk ruang terbuka hijau.
"Kalau kawasan ruang hijau tidak semudah itu kita membangunnya, perlu proses. Apabila di dalam rencana tata ruang wilayah kota Tanjungpinang itu sudah ditetapkan untuk taman, itu juga perlu dilihat kembali," tuturnya.
PELETAKAN Batu Pertama Gedung LAM
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya telah dimulai, Senin (1/7/2022).
Ketua LAM Kepri, Abdul Razak pada kesempatan itu menjadi yang pertama melakukannya.
Ia terlebih dahulu melakukan tepuk tepung tawar sebelum meletakan batako kedalam lubang yang menjadi pondasi awal pembangunan Gedung LAM di Provinsi Kepri itu.
Setelah itu giliran Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan dilanjut mantan Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi dan Kajati Kepri, Gerry Yasid.
Baca juga: Walikota Tanjung Pinang Hadiri Musda LAM Tanjungpinang, Serukan Pengurus Pahami AD/ART
Sebelum melakukan prosesi tersebut, Ketua LAM Kepri, Abdul Razak menyampaikan, ini adalah pembangunan gedung LAM Kepri yang pertama dilakukan.
"Pada masa Gubernur Kepri sebelumnya kami menggunakan Kantor Dinas Kebudayaan Kepri di Dompak," ucapnya.
Untuk awal pembangunan ini, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 9 Miliar lebih.
"Awalnya Rp 10 miliar, dikarenakan ada recofusing jadi berkurang. Tidak menjadi persoalan, yang terpenting gedungnya terbangun," sebut Abdul Razak.
Ia menegaskan, bahwa pembangunan Gedung LAM bukan untuk masyarakat Melayu saja, namun seluruh masyarakat Kepri.
Baca juga: Sosok Ketua LAM Lingga Bagi Wabup Neko Wesha Pawelloy: Guru yang Ajarkan Pedoman Hidup
"LAM bukan untuk orang Melayu, tapi masyarakat yang tinggal di Kepri. Mau suku apapun itu. Dari Sabang sampai Merauke di Kepri ini ada," ucapnya menegaskan.
Sementara Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyebutkan, pembangunan gedung LAM merupakan bentuk wujud adanya adat Melayu yang menjadi ciri khas daerah ini.
"Wilayah ini adalah melayu atas adat Melayu, dan berintegrasi dengan budaya nusantara. Gedung ini harus menjadi kebanggaan kita semua," sebut Ansar Ahmad.
Jauh lebih itu, sambung Ansar, Gedung LAM juga akan dijadikan ikon pariwisata Kepri.
"Apalagi pandangan dibangunnya gedung ini langsung menghadap ke Pulau Penyengat," ujarnya.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google