KESEHATAN

Makanan Perusak Otak, Tinggalkan Sebelum Mengalami Gejala Penyakit Ini

Selain aktivitas seperti pola hidup yang buruk, beberapa jenis makanan juga memperburuk fungsi otak. Sebelum menyesal sebaiknya tinggalkan makanan ini

IST
Ilustrasi - Selain aktivitas seperti pola hidup yang buruk, beberapa jenis makanan juga memperburuk fungsi otak. Sebelum menyesal sebaiknya tinggalkan makanan ini 

Studi lain termasuk 18.080 orang menemukan bahwa diet tinggi makanan yang digoreng dan daging olahan dikaitkan dengan skor yang lebih rendah dalam pembelajaran dan memori.

Hasil serupa ditemukan dalam studi skala besar lainnya pada 5.038 orang.

Diet tinggi daging merah, daging olahan, kacang panggang, dan makanan yang digoreng dikaitkan dengan peradangan dan penurunan penalaran yang lebih cepat selama 10 tahun.

Dalam penelitian pada hewan, tikus yang diberi diet tinggi lemak dan tinggi gula selama delapan bulan menunjukkan gangguan kemampuan belajar dan perubahan negatif pada plastisitas otak.

Baca juga: 6 Tanda Diet Tidak Sehat yang Memicu Banyak Masalah Kesehatan

Baca juga: 5 Kebiasaan Tidak Sehat yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Studi lain menemukan bahwa tikus yang diberi makanan berkalori tinggi mengalami gangguan pada sawar darah otak.

Penghalang darah-otak adalah membran antara otak dan suplai darah ke seluruh tubuh. Ini membantu melindungi otak dengan mencegah beberapa zat masuk.

Salah satu cara makanan olahan dapat berdampak negatif pada otak adalah dengan mengurangi produksi molekul yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Molekul ini ditemukan di berbagai bagian otak, termasuk hipokampus, dan penting untuk memori jangka panjang, pembelajaran, dan pertumbuhan neuron baru.

Oleh karena itu, pengurangan apa pun dapat berdampak negatif pada fungsi-fungsi ini.

Anda dapat menghindari makanan olahan dengan makan sebagian besar segar, makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, daging dan ikan.

Selain itu, diet gaya Mediterania telah terbukti melindungi terhadap penurunan kognitif.

2. Alkohol

Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, alkohol bisa menjadi tambahan menyenangkan untuk makanan.

Namun, konsumsi berlebihan dapat memiliki efek serius pada otak.

Penggunaan alkohol kronis menghasilkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme dan gangguan neurotransmiter, yang merupakan bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved