FEATURE

Kisah Inspiratif Bripka Zulhamsyah, Polisi Pencetus Razia Perut Lapar di Tanjungpinang

Bagi warga Kota Tanjungpinang, sosok Bripka Zulhamsyah sudah tidak asing lagi. Ia dikenal sebagai penggagas razia perut lapar

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Dok.Bripka Zulhamsyah
BRIPKA ZULHAMSYAH - Foto Bripka Zulhamsyah melakukan aksi sosial razia perut lapar di berbagai tempat di Tanjungpinang. 

“Banyak banget orang baik, sedekah orang banyak banget. Ada yang datang, kami titip makan dong, doain kita sehat ya bang. Jadi selama razia perut lapar ada, banyak hamba-hamba Allah yang terus memberikan bantuan lewat kami untuk kami bagikan,” tutur Zulhamsyah.

Zulhamsyah tidak pernah berpikir untuk mengakhiri program razia perut lapar jika pandemi belum berakhir.

“Tujuan utama razia perut lapar ini pertama kali kan untuk membantu masyarakat yang kondisi ekonomi kian sulit saat dilanda Covid-19,” ucap Zulhamsyah.

Namun, seriring berjalannya waktu, ketika pandemi Covid-19 perlahan-lahan mulai menurun, Zulhamsyah berpikir untuk mengubah konsep aksi sosial ini.

Razia perut lapar akan ada terus ada sampai Covid-19 benar-benar berakhir. Hanya saja ke depan, nama razia perut lapar diganti dengan ‘razia kejujuran’.

Konsepnya hampir sama, yakni menjangkau mereka warga yang membutuhkan. Mereka berjalan ke kampung pemulung TPA sampah dan nelayan yang mengalami kesulitan ekonomi.

Baca juga: Sosok Bripka Zulhamsyah yang Bikin Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman Bangga Karena Keiklasannya

“Intinya saya ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Itu saja. Sebab, berkat doa-doa mereka saya bisa berdiri sampai sekarang, seperti ini. Tentu semua ini buat kesembuhan ibu saya yang sejak saya kecil sudah mengalami sakit,” ungkap Zulhamsyah.

Zulhamsyah merasa bersyukur, hampir 2 tahun melakoni razia perut lapar, dirinya tidak pernah mengalami kekurangan. Ia tidak pernah membeli beras, Indomie, gula dan lain-lain. Semua selalu tercukupi sebab ada saja orang yang terus mengantar dan itu berlangsung tanpa putus atau terhenti.

“Lagi-lagi saya harus bersyukur. Beberapa waktu lalu bahkan ada perkumpulan Tionghoa datang antar bansos ke rumah,” beber Zulhamsyah.

Mantan ajudan Wali Kota Tanjungpinang, almarhum H. Syahrul ini mengaku, aksinya tidak lepas dari mendiang pemimpinnya itu. Baginya, alm Syahrul merupakan panutan dan ulama yang selalu menginspirasi.

“Saya ingat betul dulu waktu beliau ngobrol dengan saya. Dia itu bahkan menyampaikan perumpamaan tentang mayat. Mayat itu, kalau pengen dia hidup lagi. Dia bukan mau minta makan, salat, baca Al-Quran. Kalau dia pengen hidup lagi, dia hanya mau bersedekah. Karena amal dia itu sebagai penyejuk di akhirat,” kenang Zulhamsyah.

Pesan itu pulalah yang membuat Zulhamsyah semakin gigih untuk terus melakukan aksi sosial dengan berbagi dan bersedekah.

Ia memulai aksi sosialnya itu secara sederhana di areal Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang.

Kala itu tidak ada patokan harga dari makanan yang dibagikan. Semua berawal dari keprihatinannya melihat warga yang susah, khususnya mereka yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.

Aksinya tersebut kemudian menarik perhatian Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman. Jenderal bintang dua di Kepri itu bahkan turun melihat langsung razia perut lapar yang dilakukan oleh Zulhamsyah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved