Kisah Iptu Mardalis, Pernah Gagal Tes Masuk Polri hingga Kini Jadi Kapolsek di Batam

Sejak lulus SMA Taluk Kuantan, Riau pada tahun 1998, Mardalis sudah ingin mendaftar menjadi anggota polisi. Namun ia tak bisa ikut karena sesuatu hal

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Kapolsek Bengkong Iptu Mardalis. 

Bermodal lulusan terbaik, ia akhirnya diminta oleh atasannya untuk memilih sendiri tugas atas kemauannya.

"Saya langsung saja pilih Polresta Barelang sebagai tugas pertama saya bersama 35 orang personel lainnya," kata pria kelahiran 28 Desember 1979 itu.

Ia berdinas di Polresta Barelang di Batam bagian Samapta, sejak tahun 2001 hingga 2007.

Lalu Mardalis pernah ditugaskan di Polres Natuna pada tahun 2007 hingga 2016.

Namun posisinya tetap ditempatkan di Bandara Hang Nadim Batam yang bertugas sebagai protokoler bagi pejabat yang hendak berkunjung ke Natuna.

Ia bertugas di Polres Natuna hingga 6 Kapolres berganti.

Tahun 2015, ia sempat ikut test perwira di Polda Kepri namun gugur karena kesehatan.

Mardalis kembali tes di tahun 2016 dan bisa lulus dengan nilai bagus. Ia ikut pendidikan di Sukabumi, hingga kembali ditetapkan di Polda Kepri bagian Sumber Daya Manusia (SDM) sejak 2016 hingga 2021.

Selanjutnya dipindahkan ke Samapta sebagai Danki di tahun 2022. Hingga kurang lebih tiga bulan yang lalu, diberikan mandat oleh pimpinannya sebagai Kapolsek Bengkong.

Ada kesan tersendiri baginya selama menjadi anggota polisi. Ia pernah membebaskan sandera di Panbil Mall pada tahun 2004, kebetulan waktu itu dirinya juga dipercaya untuk bertugas di wilayah tersebut.

"Penyandera itu ingin meminta uang kepada kasir Ramayana menggunakan senjata tajam.
Waktu itu saya berusaha untuk membujuk dan berkomunikasi, hingga berhasil menaklukkan pria itu," jelasnya.

Baginya yang namanya tugas menjadi polisi merupakan ketentuan Tuhan yang berlaku kepada seseorang.

Sifat pekerjaannya lebih kepada amanah.

"Saya harus senantiasa menjalankan tugas itu dengan bahagia. Ketika ada tekanan di lapangan, itu saya anggap sebagai risiko bukan duka. Kendati demikian tugas saya adalah memohon kepada Tuhan untuk keselamatan saya dalam bertugas," katanya.

(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved