Kisah Iptu Mardalis, Pernah Gagal Tes Masuk Polri hingga Kini Jadi Kapolsek di Batam
Sejak lulus SMA Taluk Kuantan, Riau pada tahun 1998, Mardalis sudah ingin mendaftar menjadi anggota polisi. Namun ia tak bisa ikut karena sesuatu hal
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
Di sana, Mardalis melakoni berbagai pekerjaan termasuk menjadi sopir pribadi sang Kapolsek.
Ia mengaku banyak belajar dari Kapolsek. Dari mulai baris-berbaris, cara membela diri hingga sopan santun.
Berbekal pengetahuan itu, pada tahun 2000 ia ikut tes polisi di Surabaya. Namun tidak lulus. Ia kalah di kesehatan.
Seiring berjalannya waktu, Mardalis akhirnya kembali ke kampung halamannya di Riau. Saat itu ia masih belum berhenti mencari informasi terkait waktu penerimaan polisi.
Baca juga: Pengamen Ini Hobi Mabuk dan Todongkan Pisau ke Warga, Kini Ditangkap Polisi
"Saya tidak menyerah, pokoknya harus jadi polisi. Karena saya terobsesi dengan salah satu tokoh masyarakat setempat yang menjadi polisi dan sangat wibawa pada saat itu," katanya.
Hingga pada tahun 2001, Mardalis ikut tes polisi lagi. Lantaran pernah gagal, saat hari H pengumuman, ia tak sanggup melihat sendiri nama-nama yang ditempel di mading.
Kala itu, nama-nama peserta yang lolos tes Polri diumumkan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru.
Di situ, Mardalis meminta temannya untuk melihat, apakah namanya tertera di pengumuman itu atau sebaliknya.
"Saya masih ingat nomor tes saya, 0069. Alhamdulillah saya lulus," ujarnya.
Mengetahui hal itu, ia lantas mengucap syukur kepada Tuhan sembari sujud syukur. Hal yang tak terduga berpihak kepadanya.
Ia terus memilih diam dan tidak memberitahu kepada orangtuanya.
Karena memang waktu itu ia tidak memiliki handphone untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Setelah lulus, ia bersama 307 orang rekannya yang juga lulus tes, mengikuti pendidikan selama 6 bulan di SPN Pekanbaru, Riau.
Jiwa kepemimpinannya mulai muncul. Ia bahkan menjadi lulusan terbaik dari 307 orang yang saat itu mengikuti pendidikan.
“Selama pendidikan saya selalu aktif. Yang mana waktu saya dipercaya menjadi Kepala Lembaga Musyawarah,” jelas Mardalis.
