DISKOMINFOTIK ANAMBAS

Kasus Demam Berdarah di Anambas Serang Anak, Faskes Jadi Sorotan Bupati

Bupati Anambas menyoroti kasus demam berdarah yang menyerang anak. Fasilitas kesehatan atau faskes menjadi perhatiannya.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris memberi atensi kasus demam berdarah atau DBD yang menyerang anak-anak. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD di Anambas menjadi atensi Bupati Abdul Haris.

Perkembangan kasus demam berdarah di Anambas yang rentan menyerang anak-anak ini kian menyebar di sejumlah wilayah tiga perbatasan negara di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.

Baru-baru ini dua anak di wilayah Kecamatan Jemaja positif terjangkit demam berdarah di Anambas.

Ia bahkan sempat dirujuk ke RSUD Jemaja untuk mendapatkan perawatan intensif dari pihak kesehatan.

Bupati Anambas Abdul Haris kemudian meminta kepada pihak RSUD dan Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Anambas agar dapat memberikan atensi serius terhadap kasus tersebut.

Baca juga: Bupati Anambas Pantau Petugas Disdukcapil Layani Perekaman Data e-KTP ke Sekolah

Ia telah mengintruksikan kepada pihak kesehatan untuk mengambil langkah penanganan medis serta turun menggelar sosialisasi kepada masyarakat.

"Ya sejauh ini kita terus berupaya untuk mengatasi kasus pada pasien-pasien yang terinfeksi virus malaria atau DBD," ucapnya saat diwawancarai, Selasa (1/11/2022).

Lanjut Ia mengatakan, dari hasil rapat koordinasi pemantauan layanan kesehatan yang telah dilaksanakan bersama tenaga kesehatan RSUD dan Puskesmas masih terdapat sejumlah wilayah yang masuk kategori tidak aman.

Wilayah tidak aman atau rentan virus dengue itu, tersebar di Kecamatan Siantan Selatan, khususnya Desa Tarempa Timur.

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan di Anambas Dari 1-7 November

"Kalau yang tidak aman itu seperti di Puskesmas Tarempa, Kecamatan Siantan. Karena di Desa Tarempa Timur itu ada gejala bahkan ada yang mengidap infeksi DBD," terangnya.

Sementara untuk beberapa fasiltas kesehatan lainnya, kata Haris dipastikan aman.

Guna meminimalisir kasus penyakit demam berdarah, Haris pun meminta kepada sejumlah fasilitas kesehatan untuk rutin melakukan penyemprotan fogging dan pembasmian jentik-jentik.

"Terutama di musim-musim hujan ini, mereka memang harus bekerja sama atau berkoordinasi dengan pihak camat, kepala desa dan juga lurah untuk bagaimana menjaga lingkungan supaya jentik-jentik itu tidak berkembang biak serta melakukan fogging," tuturnya.

Seturut dengan itu, Haris juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Khususnya menguras air tergenang serta membersihkan selokan yang tidak mengalir.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved