INFO CUACA

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan di Anambas Dari 1-7 November

Potensi cuaca ekstrem, hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di Anambas, diprediksi akan berlangsung dari tanggal 1-7 November mendatang

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan di Anambas 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa mengumumkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di wilayah Anambas.

Diperkirakan wilayah Anambas akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat selama enam hari ke depan.

Potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang itu, diprediksi akan berlangsung dari tanggal 1 - 7 November mendatang.

Kepala BMKG Tarempa, Samuel Sutanto Sidauruk mengatakan, peringatan dini ini untuk mewaspadai peningkatan ketinggian pasang air laut yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob).

Dalam keterangan resminya, pantauan prediksi pasang surut Pushidros-AL diperkirakan pasang tertinggi dapat mencapai 1.9 meter.

Selain itu, gelombang sedang (1.25 – 2.5 meter) di wilayah perairan Kepulauan Anambas dan gelombang tinggi (2,5 - 4 meter) di laut Natuna Utara juga berpotensi terjadi.

Baca juga: Ponton Pelabuhan KPK Karimun Ambruk Diamuk Cuaca Ekstrem Mulai Diperbaiki

Peluang cuaca ekstrem tersebut, didukung kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Kepulauan Anambas.

"Hasil analisis menunjukkan Indeks Dipole Mode (DMI) bernilai -0.54 dan ENSO bernilai -0.75, sehingga memberi pengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia bagian barat," paparnya.

Selain itu, fenomena gelombang Rossby diperkirakan aktif di Kepulauan Riau (Kepri).

Akan terdapat pola belokan angin (shearline) di wilayah Selat Karimata, pola siklonik di daerah sekitar Natuna dan konvergensi di wilayah Laut China Selatan yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

Anomali suhu muka laut di wilayah Kepulauan Anambas bernilai positif sehingga menambah massa uap air di wilayah Kepulauan Anambas.

"Kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah (70-100 persen)," sebutnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Natuna Ganggu Periuk Nasi Nelayan Sejak Akhir Agustus 2022

"Kepada masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat/laut/udara agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir/genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran, dan banjir pesisir (rob)," jelasnya. (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved