BATAM TERKINI

SINGAPURA Hentikan Impor Ikan Karang Jelang Imlek, hanya Terima Ikan Dingkis

Singapura menghentikan sementara impor ikan karang menjelang perayaan Imlek 2023. Ikan yang boleh dkirim ke Singapura hanya ikan dingkis.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Unit pengelolaan ikan di Pulai Siali, di Belakang Padang Batam. Menjelang tahun baru Imlek 2023, negara Singapura disebut menghentikan impor ikan karang dan hanya menerima impor ikan Dingkis dari Batam Kepri.  

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjelang tahun baru Imlek 2023, negara Singapura disebut menghentikan impor ikan karang dan hanya menerima impor ikan Dingkis dari Batam Kepri. 

Kebiajakan Itu berlangsung sejak Senin (16/1/2023) kemarin.

Dalam sepekan hingga puncak perayaan Imlek Singapura menghentikan sementara impor ikan karang dari Batam.

Hal itu diakui toke besar ikan di Belakang Padang, Riyal saat ditemui Tribun di pulau Siali, lokasi penampungan ikan terbesar di Kecamatan Belakang Padang Batam.

“Kemarin kami ngirim hanya ikan Dingkis, ikan karang belum. Jelang Imlek ini Singapura hanya terima impor ikan Dingkis. Biasalah, semua Tionghoa Singapura makan ikan Dingkis kalau Imlek,” ujar Riyal, toke ikan pulau Siali ditemui Tribun, Selasa (17/1/2023) sore di pulau penampungan ikan.

Diakuinya, Selasa subuh ia baru pulang dari Singapura mengirim ikan Dingkis dengan menggunakan kapal kayu.

Baca juga: MAKNA Sajian Ikan Dingkis sebagai Menu Wajib Imlek Warga Tionghoa

Biasanya, ikan yang telah dikumpulkan akan dibawa ke Imigrasi Belakang Padang untuk dilakukan pemeriksaan bersama KKP untuk selanjutnya dikirim ke Singapura.

Riyal sendiri merupakan keluarga toke ikan pulau Siali.

Ia bersama keluarganya langsung berangkat ke Singapura mengirim ikan.

Riyal berperan sebagai kapten kapal atau nakhoda. 

“Tadi malam saya berangkat ngirim ke Singapura. Kami hanya bawa ikan Dingkis, ada sekitar 4 ton, itu saja yang kami bawa. Sebab, ikan karang belum diizinkan masuk,” ungkap Riyal. 

Penghentian ekspor ikan karang, kata Riyal berlaku sampai puncak hari Imlek, yakni 22 Januari mendatang.

Setelahnya, pengiriman ikan karang baru boleh masuk.

Riyal mengaku pengiriman ikan kali ini terbilang sedikit jumlahnya jika dibanding pengiriman ikan pada umumnya yang pernah mereka lakukan. 

“Kalau muatan kapal bisa banyak itu, puluhan ton. Tapi karena yang diperbolehkan masuk hanya ikan Dingkis, mau tak mau hanya bawa itu aja lah. Mau banyak mau sedikit kita harus tetap ngirim, kalau tidak nanti kena sanksi dari sana barang kita tak bisa masuk lagi,” kata Riyal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved