BERITA KESEHATAN

Apa Itu Sleep Apnea yang Bikin Jantung Berdebar saat Bangun Tidur

Sleep apnea dapat memicu gangguan pernapasan di malam hari. Adapun fibrilasi atrium membuat jantung memompa lebih keras yang membuat tidur tak nyaman

(Shutterstock) Via Kompas.com
Ilustrasi - Sleep apnea dapat memicu gangguan pernapasan di malam hari. Adapun fibrilasi atrium membuat jantung memompa lebih keras yang membuat tidur tak nyaman 

TRIBUNBATAM.id - Tanpa kita sadari sebenarnya ada banyak sekali jenis penyakit yang kadang jarang terdengar.

Beberapa di antaranya bahkan berkaitan saat seseorang tertidur dan tiba-tiba mengalami sesak napas.

Sesak napas tersebut terjadi karena adanya sistem yang salah bekerja di jantung yang berdebar kencang.

Menurut medis, kondisi tersebut bisa terjadi disebabkan karena kecemasan.

Namun, hal lain yang patut jadi perhatian adalah sleep apnea dan fibrilasi atrial.

Sleep apnea memicu gangguan pernapasan malam hari.

Adapun fibrilasi atrium membuat jantung memompa lebih keras.

Keduanya bisa terjadi sendiri-sendiri meski sering terjadi bersamaan.

Dilansir dari kompas.com, berikut gejala dan risiko dari masalah pernapasan tersebut.

Baca juga: Jangan Sepelekan Sesak Napas karena Jadi Tanda Awal Gagal Jantung

Baca juga: Apa Itu Infeksi Paru, Ini Gejalanya yang Bukan cuma Batuk dan Sesak Napas

Sleep Apnea

Gangguan tidur adalah ciri dari sleep apnea.

Jika kita bangun dan duduk di tempat tidur, peningkatan tekanan darah akan meningkatkan denyut nadi kita.

Namun, pola pernapasan yang terganggu juga akan mempengaruhi detak jantung dan kondisi pembuluh darah.

Komplikasi jangka panjang dari sleep apnea yang tidak diobati bisa cukup beragam, seperti pembekuan darah, tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung kongestif, serangan jantung dan fibrilasi atrium.

Untuk meredakan gejalanya, diagnosis dan pengobatan dengan mesin pernapasan serta obat-obatan atau operasi dapat membantu.

Fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium adalah jenis denyut jantung abnormal yang paling sering ditemukan.

Kondisi ini terjadi ketika ventrikel atau ruang bawah jantung berkontraksi terlalu cepat, atrium atau ruang atas tidak dapat memasok darah beroksigen yang cukup.

Akibatnya, saat sirkulasi darah menurun, gejala berdebar-debar atau palpitasi muncul.

Untuk membuat irama jantung kembali normal, dibutuhkan obat-obatan dan stimulasi listrik.

Baca juga: 4 Obat Herbal Redakan Sesak Sesak Napas, Ada Kopi dan Air Garam?

Baca juga: Kondisi Drop Imbas Donasi Rp 2 Triliun, Heriyanti Alami Sesak Napas

Gejala

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kedua kondisi ini memiliki gejala serupa, seperti sesak napas dan jantung berdebar-debar yang dapat membangunkan kita dari tidur.

Selain itu, mendengkur keras, pernapasan terganggu, dan tersedak dapat mengganggu tidur ketika sleep apnea obstruktif atau sentral tiba-tiba mengganggu pernapasan kita di malam hari.

Lalu, ketidakmampuan untuk mengirim cukup darah beroksigen ke seluruh tubuh karena fibrilasi atrium dapat menyebabkan kita terengah-engah pada malam atau siang hari.

Faktor risiko

Kedua penyebab jantung berdebar di malam hari ini saling terkait.

Tak hanya itu, keduanya juga berpotensi saling berkontribusi pada perkembangan masing-masing.

Karena itulah, dua kondisi ini dapat hidup berdampingan. Lalu, ada faktor risiko medis dan gaya hidup yang dapat meningkatkan peluang kita untuk mendapatkan kedua kondisi tersebut.

Misalnya usia lanjut, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, penggunaan alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga yang menderita sleep apnea atau fibrilasi atrium.

Baca juga: Cara Mengatasi Sesak Napas Mirip Gejala Covid-19

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengatasi Sesak Napas Kambuh, Murah dan Mudah Dibuat di Rumah

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved