Percepat Penurunan Stunting di Kepri Lewat Gerakan Cukup Dua Telur
Percepatan penurunan stunting di Kepri jadi perhatian. TribunBatam.id membahasnya bersama Kepala BKKBN Kepri dan anggota DPRD Kepri.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Seorang anak dikatakan stunting ketika mulai dalam rahim ibunya hingga bayi berumur dua tahun, atau lebih dikenal 1.000 hari dalam kehidupan.
Stunting sendiri adalah suatu sumber daya manusia yang tidak berkualitas.
Baca juga: Angka Stunting di Bintan Menurun Jadi 3,41 Persen di 2022, Ini Kata Kepala DP3KB

Jangankan 50 persen, 30 persen saja anak yang terlahir stunting maka pada tahun 2035 Indonesia susah untuk berkembang.
Mengingat yang akan dibutuh Indonesia beberapa tahun yang akan datang adalah masyarakat yang sumber daya manusianya berkualitas.
T: Apabila setelah dua tahun, anak tersebut makan makanan bergizi, apakah itu tidak membantu?
R: Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) anak yang berkualitas pada 1000 hari pertama kehidupan.
Masa itu disebutkan masa emas dimana 290 hari dalam kandungan dan 710 hari setelah lahir.
Ketika anak tersebut sudah melewati dua tahun, maka kita hanya memelihara kesehatan, karena otaknya sudah tidak berkembang lagi dan sudah terkunci.
T: Kalau di Kepri sendiri gimana perkembangan stunting tersebut?
R: Untuk di Kepri Alhamdulillah kita di nomor empat terendah di Indonesia. Pada tahun 2021 angkanya berada di 17, 2 persen.
Sementara di tahun 2022 setelah dilaksanakan SSGI lagi secara masif atas semua gerakan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, pihak swasta dan masyarakat yang turut berkontribusi sehingga turun lagi diangka 15, 4 persen.
Baca juga: Gubernur Rapat Forkopimda di Lingga Bahas Stunting hingga Sembako Jelang Ramadan
T: Mengapa dengan telur saja bisa menyelamatkan anak dari stunting?
R: Karena di dalam telur mengandung protein yang tinggi.
Jadi telur atau ikan menurut hasil penelitian tenaga kesehatan serta beberapa instansi menyarankan lebih baik konsumsi telur.
T: Di Kepri ini pada umumnya suami istri adalah pekerja, anaknya kemudian dititipkan kepada orang lain apakah ini menjadi problem?
BKKBN Kepri Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Dabo Singkep Lingga |
![]() |
---|
21 Sekolah Lansia BKKBN Kepri jadi Motor Program SIDAYA |
![]() |
---|
BKKBN Kepri Ajak Masyarakat Sukseskan PK-25, Kemendukbangga Perpanjang Hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
GENTING Capai 90 Persen Target, Warga Kepri Diajak Gotong Royong Cegah Stunting |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-80 RI, BKKBN Kepri Edukasi Quick Wins dan Gelar Layanan KB Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.