Percepat Penurunan Stunting di Kepri Lewat Gerakan Cukup Dua Telur
Percepatan penurunan stunting di Kepri jadi perhatian. TribunBatam.id membahasnya bersama Kepala BKKBN Kepri dan anggota DPRD Kepri.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
T: Apa fenomena yang Abang lihat soal stunting di Kepri?
S: Saya tertarik membicarakan tentang stunting, karena menyangkut anak-anak Indonesia.
Persoalan stunting ini berputar pada dua urusan yang paling fundamental yaitu kualitas SDM dan kemampuan ekonomi.
Rasanya sulit kita tuntaskan stunting jika kita hanya berpihak terhadap kasus-kasus yang sudah terjadi.
Baca juga: Angka Stunting di Lingga Turun Hampir 50 Persen, Bupati Nizar Apresiasi TPPS
Untuk itu saya setuju dengan program ini dimana mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Penyelesaian stunting tidak bisa hanya dengan segolan-selogan saja.
Tapi sesungguhnya Pemerintah sendiri berkontribusi atas angka stunting ini.
Sebagai salah satu anggota DPRD saya harus bicara jujur.
Saya tidak mau ikut-ikutan memberikan kabar gembira namun.
Namun saya ingin mengkritik pemerintah Kepri dalam menangani SDM dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Kedua ini membuat masyarakat bisa tahu informasi dan bisa hidup sehat mandiri.
Pemerintah yang kita harapkan untuk membuat masyarakat lebih cerdas, namun tidak dilakukan oleh pemerintah saat ini.
Saya mau bilang bahwa kita semua bertanggungjawab terhadap stunting.
Baca juga: Angka Stunting di Karimun Tahun 2022 Terendah se Kepri, Turun Jadi 13,3 Persen
Karena apapun yang terjadi di negara kita adalah kebijakan dari hasil politik.
Untuk itu kita jangan cuci tangan, namun harus ikut membangun.
Bagi pemerintah ketika ingin mengeluarkan aturan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh rakyat.
T: Kalau di DPRD sendiri, seberapa besar isu stunting ini?
S: Cukup besar dan penting. Kami sering cari solusi dan beri edukasi kepada masyarakat.
Saya sudah 58 hari melakukan sosialisasi penyuluhan kesehatan, 37 kali di sekolah dan 21 kali di masyarakat.
Itu semua berbicara mengenai edukasi.
Untuk membantu anak yang mengalami stunting Tribun Network mengajak Tribunners untuk berbagai dan menjadi kakak asuh.
Silahkan bergabung dan bisa menyumbang telur dua butir dalam satu hari, untuk membantu anak penderita stunting di Kepri.
Progam ini kami lakukan selama enam bulan ke depan.
Tidak mesti uang namun sumbangan dalam bentuk telur juga akan diterima.(TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng)
BKKBN Kepri Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Dabo Singkep Lingga |
![]() |
---|
21 Sekolah Lansia BKKBN Kepri jadi Motor Program SIDAYA |
![]() |
---|
BKKBN Kepri Ajak Masyarakat Sukseskan PK-25, Kemendukbangga Perpanjang Hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
GENTING Capai 90 Persen Target, Warga Kepri Diajak Gotong Royong Cegah Stunting |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-80 RI, BKKBN Kepri Edukasi Quick Wins dan Gelar Layanan KB Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.