DISKOMINFOTIK ANAMBAS

Hasil Uji 35 Sampel Takjil Ramadan di Anambas Dinyatakan Negatif Bahan Berbahaya

Dinkes Anambas ambil 35 sampel takjil Ramadan di lapangan lalu diuji dengan alat khusus. Hasilnya, sampel takjil itu negatif bahan berbahaya

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Novenri Simanjuntak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Anambas melakukan pengecekan takjil atau panganan berbuka puasa di Kecamatan Siantan dan Siantan Selatan, Kamis (30/3/2023). Dari hasil uji sampel takjil itu dinyatakan negatif bahan berbahaya 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Anambas melakukan pengecekan takjil atau panganan berbuka puasa, Kamis (30/3/2023).

Pengecekan makanan dan minuman ini menyasar dua wilayah yakni, Kecamatan Siantan dan Kecamatan Siantan Selatan.

Staf Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Sofiani Srilagogo mengatakan, pengecekan takjil ini dilakukan guna mewaspadai penggunaan zat kimia berbahaya dalam olahan makanan dan minuman yang digunakan oleh pedagang nakal.

"Kegiatan ini rutin setiap tahun kita laksanakan untuk mastikan kualitas takjil tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat, khususnya yang berpuasa," ucapnya.

Ia mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas, DP3 dan Disperindag Kepulauan Anambas.

Baca juga: Antisipasi Zat Berbahaya, Dinkes Anambas dan BPOM Akan Awasi Takjil Ramadan

Tim terlebih dahulu menyurvei sejumlah olahan yang dijajakan oleh pedagang dengan memperhatikan tekstur dan warna yang mencolok.

"Di Kecamatan Siantan, lokasi yang kita sasar Jalan Hang Tuah Tarempa. Kalau di Siantan Selatan ada Air Bini dan Tiangau," terangnya.

Adapun sampel yang terkumpul sebanyak 35 olahan yang terdiri dari jenis makanan dan minuman.

"Untuk pemeriksaannya kita gunakan alat Food Security Kit dan Sanitary Kit," jelasnya.

Pihaknya akan menguji olahan makanan dan minuman yang menggunakan zat berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin dan methanil.

"Dari hasil pemeriksaan kita, kandungan takjil hasilnya negatif atau dalam kategori aman tanpa kandungan bahan berbahaya," ungkap Sofi.

Menurutnya, pengecekan panganan berbuka puasa ini penting untuk memastikan kadar kualitas olahan para pedagang.

Baca juga: Cek Sampel Ikan di Pasar, Pemko Batam Ikut Awasi Bahan Berbahaya dalam Makanan

Selain itu, hal ini bertujuan untuk memastikan tingkat keamanan dan kesehatan masyarakat khususnya yang menjalankan puasa.

"Banyak masyarakat yang belum paham dengan kandungan zat berbahaya ini. Oleh karena itu pengawasan dini perlu kita lakukan, sebelum nantinya terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," pungkasnya. (Tribunbatam.id/Novenri Simanjuntak)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved