HUMAN INTEREST

KISAH Pilu Seorang Wanita Asal Batam, Jadi Korban Perbudakan di Filipina

Tergiur gaji puluhan juta sebulan, seorang wanita asal Batam justru menjadi korban perbudakan di Filipina. Simak kisahnya.

|
Penulis: Beres Lumbantobing |
ISTIMEWA
Mawar, seorang wanita asal Batam menjadi korban perbudakan di Filipina. Ilustrasi Perdagangan Manusia 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Niat hati ingin memperbaiki ekonomi dengan mengadu nasib ke luar negeri tapi nyatanya justru berujung pilu.

Mawar (bukan nama sebenarnya) merupakan seorang warga asal Batam yang harus menanggung pilu karena menjadi korban perdagangan manusia.

Bukan itu saja, wanita berusia 30 tahun itu bahkan menjadi korban kekerasan di negeri orang.

Mawar mengalami kisah buruk selama menjadi Pekerja Migran atau PMI ilegal di Filipina karena diperlakukan mirip budak. 

Apalagi, selama di Filipina ia mengaku tak ada tempat untuk mengadu dan tetap harus bertahan dengan kondisinya selama kurun waktu empat bulan lamanya.

Memang waktunya singkat, namun bagi Mawar untuk melewati satu hari dalam hitungan jam itu waktu yang lama di Filipina, tempat ia tinggal dan bekerja.

Mawar bekerja sepanjang waktu, dikejar target, mendapat perlakuan kasar, kontak fisik hingga jatuh sakit namun dipaksa bekerja dengan kehidupan terkekang.

Baca juga: Kisah Pilu Remaja Putri di NTT Dipaksa Layani Nafsu Paman hingga Melahirkan

Mawar hanya boleh melakukan aktivitas dalam sebuah kawasan, tak ada tempat dan celah bagi Mawar untuk bisa melarikan diri.

Sebab, identitas, paspor miliknya dan buruh lainnya selalu diawasi oleh Sekurity atau bodyguard perusahaan ia bekerja.

Iya, itulah yang dirasakan Mawar. 

Kisah ini terbongkar usai Mawar menceritakan pengalaman peliknya kepada Tribun Batam, Rabu (5/4/2023) sesaat setelah kasusnya viral di media beberapa bulan lalu.

Saat itu persoalan PMI menyita perhatian publik, KBRI di Filipina membantu proses pemulangan 12 WNI yang menjadi korban TPPO. 

Pemulangan 12 PMI itu bukan justru kabar baik bagi Mawar.

Sebab, sampai saat ini masih banyak teman Mawar yang tertahan dan bekerja di perusahaan tempatnya bekerja.

Selama di Filipina, Mawar mengaku banyak memegang rahasia perusahaan tempat ia bekerja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved