HUMAN INTEREST
Cerita Hasan Husin, Jemaah Haji Tertua Asal Lingga Kepri Berangkat ke Tanah Suci
Sempat tertunda berangkat haji karena stroke, Hasan Husin (79), akhirnya bisa berangkat haji tahun 2024. Dia jadi jemaah tertua asal Lingga Kepri
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Hasan Husin (79), jemaah haji asal Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akhirnya menginjakkan kakinya ke Tanah Suci, Mekkah.
Ia menjadi jemaah haji tertua asal Lingga, yang berangkat bersama 47 jemaah haji lainnya.
Pria lanjut usia (Lansia) ini menjalani kehidupan sehari-hari di kampung halamannya, Desa Persiapan Kebun Nyiur, Kecamatan Singkep.
Sempat tertunda berangkat tahun lalu karena strok, Hasan Husin kini bisa berangkat haji di tahun ini.
Baca juga: Wafiq Safarash Jemaah Calon Haji Karimun Kepri Termuda Kloter 2 Embarkasi Batam
Raya syukurnya pun tak terbendung saat berhasil tiba di Mekkah, tempat ia bisa menunaikan rukun Islam yang ke lima.
Semangatnya yang tak pernah pudar, mulai dari mengumpulkan rupiah dari hasil perkebunan merica hingga berjualan ternak sapi untuk pelunasan biaya haji.
Dari informasi yang dihimpun dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lingga, pria 79 tahun itu juga menjadi imam Masjid Nurussalam Kebun Nyiur.
Berdoa siang dan malam, kini dirinya tiba ke Baitullah.
Berkat dukungan dan dorongan semangat dari keluarga, akhirnya Hasan Husin dinyatakan sehat dan layak berangkat oleh tim pemeriksa kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam sebelumnya.
Hasan Husin bercerita, tiga tahun mengumpulkan uang dari hasil perkebunan merica, akhirnya mampu memperoleh Rp25 juta.
Tepatnya, 17 Februari 2015, Hasan mendaftarkan diri masuk waiting list antrean haji.
"Syukur alhamdulillah, memang tak mudah karena harga merica di pasaran turun naik. Namun, ini adalah rahasia yang menjadi rahasia Allah SWT," ungkapnya.
Hasan mengaku, dirinya sempat putus harapan karena diserang strok.
Baca juga: Kisah Warga Karimun Kepri Berangkat Haji Pakai Sepeda, Penat Hilang Melihat Kabah
Menurutnya, itu ujian paling berat yang harus ia hadapi. Beban pikirnya pun bertambah, karena biaya pelunasan haji semakin menanjak naik.
"Namun, keputusan sudah bulat dan semangat serta tabungan dari jualan ternak lembu akhirnya bisa melunasi. Bagusnya itu, daftar lagi muda dan badan masih sehat," ungkapnya.
Kisah Didik Setiawan, Seniman di Natuna Ubah Kayu Lokal Jadi Karya Bernilai Tinggi |
![]() |
---|
Jemaah Haji Batam Meninggal di Tanah Suci, Yusman Johar Sosok Guru Berdedikasi Tinggi |
![]() |
---|
Nek Mesiyem Menangis Haru, Rumahnya di Teluk Mata Ikan Dapat Bantuan dari Pemko Batam |
![]() |
---|
Kisah Hidup Pemulung di TPA Punggur Batam, Bertaruh Nyawa Mengais Rupiah dari Timbunan Sampah |
![]() |
---|
KISAH Mantan Pemulung yang Kini Jadi Penjual Es Krim Keliling di Tanjungpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.