Motif Dukun Pengganda Uang Tersangka Pembunuhan, Beri Korbannya Campur Potasium

Polisi mengungkap motif dukun pengganda uang tersangka pembunuhan. Sebelum menghabisi nyawa korbannya, ia memberi minuman dicampur potasium.

TribunBatam.id via TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
MOTIF DUKUN PENGGANDA UANG TERSANGKA PEMBUNUHAN - Polisi mengungkap motif dukun pengganda uang tersangka pembunuhan. Foto saat konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Tampak tersangka Mbah Slamet dan rekannya berinisial BS. 

BANJARNEGARA, TRIBUNBATAM.id - Polisi mengungkap motif dukun pengganda uang tersangka pembunuhan.

Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang ditangkap dan telah berstatus sebagai tersangka kasus pembunuhan.

Sebelum menghabisi nyawa korbannya, Mbah Slamet mengajak korbannya ritual di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30 WIB.

Korbannya diajak ke lokasi dari rumahnya sekira pukul 16.00 WIB.

"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak sorean. Prosesi ritual sekira satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.

Korban kemudian diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya.

Hal ini untuk menghilangkan jejak.

"Jadi ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," kata dia.

Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang.

Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.

Saat dihadirkan di lokasi, Mbah Slamet melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023).

Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.

Bahkan korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa. Jadi korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum ya tidak bisa dikubur," ujarnya.

Mbah Slamet memiliki kaki tangan yakni BS yang bertugas membantu mempublikasikan melalui media sosial dan mempertemukannya.

Bahkan pesuruhnya tidak tahu jika dirinya melakukan pembunuhan.

"BS dikasih Rp 5 juta, kadang Rp 10 juta," tuturnya.

Di sisi lain dia menyesali perbuatannya.

Dirinya akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.

"Saya menyesal dan saya ingin bertobat," ucapnya.

PENGAKUAN Istri

Seneh (49), istri dari Slamet Tohari alias Mbah Slamet mengaku tidak mengetahui kalau suaminya melakukan aktivitas perdukunan.

Meski sudah menjalani rumah tangga dengan Mbah Slamet selama 25 tahun, namun Seneh mengaku tidak tahu banyak aktivitas yang dilakukan suaminya tersebut.

Seneh hanya tahu kalau suaminya itu memang kerap menerima tamu.

"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan.

Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2024).

Seneh mengaku tahu kalau suaminya sering menerima tamu, namun dirinya juga jarang berkomunikasi dengan para tamu tersebut.

"Saya juga tidak pernah tanya-tanya," imbuhnya.

Terkait ritual yang dilakukan Mbah Slamet, Seneh memang kerap memergoki suaminya itu membawa tamu-tamu di sebuah ruangan di depan rumah.

"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar. Memang kerap kasih uang, tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap," ungkapnya.

Dari pernikahannya dengan Seneh, Mbah Slamet dikarunai dua orang anak.

Menurut Seneh, Mbah Slamet sudah satu tahun tidak pulang ke rumah usai bertemu dengan seseorang asal Pagentan.

Namun meski sang suami sudah lama tidak pulang, Seneh mengaku biasa-biasa saja.

"Saya biasa-biasa saja karena tidak tahu dengan aktivitas bapak. Cuma sempat kaget saat diseret-seret di kebun oleh polisi," katanya.

Ia juga menceritakan bertemu dengan suaminya itu terakhir kali saat awal Ramadan.

Setelah itu Mbah Slamet pergi lagi entah ke mana dan hanya pulang sebentar saja.

Meski suaminya ditangkap polisi dan sudah ditetapkan menjadi tersangka, tanggapan masyarakat menurut Seneh juga biasa saja. Tidak ada yang aneh.

"Tidak ada imbasnya dari masyarakat dan biasa saja," jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Mahbudiono mengungkapkan keseharian dari Mbah Slamet.

Menurutnya, pria yang mengaku dukun pengganda uang itu dalam kesehariannya jarang kelihatan dan usahanya juga kurang jelas.

"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu. Tapi istrinya sempat dagang kubis," kata Mahbudiono.(TribunBatam.id) (TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas/Permata Putra Sejati)

Sumber: TribunJateng.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved