Petugas Imigrasi Tewas Diserang WNA Uzbekistan Tersangka Teroris yang Mau Kabur

Seorang petugas Kantor Imigrasi Jakarta Utara tewas diserang empat WNA Uzbekistan tersangka teroris yang hendak kabur dari ruang detensi

Editor: Dewi Haryati
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Aswin Siregar memberikan keterangan di Mabes Polri terkait kaburnya pelaku terorisme yang merupakan WNA Uzbekistan, Selasa (11/4/2023). 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan menyerang petugas Imigrasi dan Densus 88 Antiteror saat hendak melarikan diri dari ruang detensi di Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Senin (10/4/2023) dini hari kemarin.

Akibat penyerangan itu, seorang petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara bernama Adi Wibowo tewas setelah kena tikam.

Sementara sejumlah petugas lainnya mengalami luka parah.

Adapun empat WNA Uzbekistan ini sebelumnya ditangkap tim Densus Antiteror 88 karena keterlibatan mereka dalam aksi terorisme melalui propaganda di media sosial.

"Dari peristiwa ini (penyerangan) menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama bapak Adi Widodo meninggal dunia," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Ia melanjutkan, ada empat orang petugas lain yang mendapatkan luka cukup parah akibat penyerangan yang dilakukan para teroris tersebut.

Mereka adalah staf imigrasi, Dikky Firsthio Damas dan Supriatna.

Baca juga: Polda Jabar Selidiki Dugaan Kelompok Teroris JAD Galang Dana lewat Gempa Cianjur

Lalu ada dua anggora Densus 88 Antiteror yakni Bripda Dendri dan Bripda Bahrain.

"Kami bersama-sama mengutuk keras tindakan atau serangan yang dilakukan terhadap petugas yang bertugas di kantor tersebut," tegasnya.

Keempat teroris asal Uzbekistan itu menyerang dan melarikan diri pada Senin sekitar pukul 04.00 WIB saat dititipkan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara.

Aswin menyebut, jika mereka hendak melarikan diri saat menunggu deportasi ke negara asalnya.

"WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut. Dalam upayanya untuk melarikan diri atau untuk menyerang kemudian dalam rangka melarikan diri," katanya.

Aswin mengatakan, para WNA keluar dari sel melalui atap plafon kantor Imigrasi tersebut.

Setelahnya, mereka menyerang petugas yang melakukan penjagaan.

Para pelaku mengambil sebilah pisau dari pantry atau dapur di kantor tersebut untuk melakukan penyerangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved