Petugas Imigrasi Tewas Diserang WNA Uzbekistan Tersangka Teroris yang Mau Kabur

Seorang petugas Kantor Imigrasi Jakarta Utara tewas diserang empat WNA Uzbekistan tersangka teroris yang hendak kabur dari ruang detensi

Editor: Dewi Haryati
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Juru Bicara Densus 88 Antiteror, Kombes Pol Aswin Siregar memberikan keterangan di Mabes Polri terkait kaburnya pelaku terorisme yang merupakan WNA Uzbekistan, Selasa (11/4/2023). 

"Kemudian mendatangi atau menyerang petugas yang sedang makan sahur dan sebagian sedang mempersiapkan salat subuh. Sehingga mereka kemudian melumpuhkan atau menyerang anggota menggunakan pisau dapur atau yang mereka dapat dari pantry," ucapnya.

Baca juga: Eks Napi Narkoba Jadi Teroris, Ikut Dalam Kelompok ISIS, Ditangkap di Yogyakarta

Aswin melanjutkan, dari empat WNA ini hanya tiga orang yang kabur. Yakni berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), dan MR (26).

Sedangkan, satu orang lainnya berinisial BKA (40) tidak ikut melarikan diri setelah menyerang.

OMM alias IM kembali berhasil ditangkap di kebun area ruko dekat Kompleks Bukit Gading Indah, Jakarta Utara.

Sedangkan MR ditangkap di gorong-gorong Kali Sunter, Jakarta Utara

Sementara satu di antaranya yakni BA alias JF tewas karena menceburkan diri ke kali Sunter, Jakarta Utara.

"Meninggal karena terjun ke kali kemudian tenggelam dan meninggal dunia. Mayatnya sudah dibawa ke rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi," ucapnya.

"Sebagai tindak lanjut, para tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan," pungkasnya.

Diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap empat WNA asal Uzbekistan terkait keterlibatan aksi terorisme melalui propaganda di media sosial.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut empat WNA asal Uzbekistan itu yakni berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40) dan MR (26).

Penangkapan itu merupakan hasil kerja sama dengan Imigrasi Kelas I Jakarta Utara pada Jumat 24 Maret 2023 lalu.

"3 dari 4 WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror Internasional," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).

Mereka menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos tentang paham terorisme khususnya tersangka BA alias JF.

Ramadhan menyebut, mereka juga mencari warga negara Indonesia (WNI) yang mempunya kesamaan pemahaman untuk melakukan aksi teror.

"BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved